Duta Besar AS Mendesak Hamas untuk Menerima Proposal Gencatan Senjata Terbaru
DUTA Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata dan kesepakatan sandera terbaru setelah Dewan Keamanan (DK) PBB, Senin, memberikan suara yang mendukung secara besar-besaran.
Perwakilan Amerika, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan Israel telah menyetujui kesepakatan tersebut dan "pertempuran bisa berhenti hari ini jika Hamas melakukan hal yang sama. Saya ulangi: pertempuran bisa berhenti hari ini."
"Delapan bulan terakhir ini sangat menghancurkan bagi warga Israel yang kehilangan orang yang mereka cintai pada tanggal 7 Oktober ketika Hamas memulai konflik ini dengan melakukan tindakan kekerasan yang tak terbayangkan," katanya.
Baca juga : Tekanan Internasional Terhadap Israel Pasca-Pemungutan Suara Dewan Keamanan PBB
"Rakyat Palestina telah mengalami neraka dalam perang ini yang dimulai oleh Hamas. Ada kesempatan untuk memetakan jalur yang berbeda. Hamas harus mengambilnya."
Dewan Keamanan mengadopsi resolusi yang dirancang AS dengan 14 suara mendukung, nol menolak, dan satu abstain dari Rusia.
Duta Besar AS menguraikan kerangka kesepakatan yang dibagi menjadi tiga tahap dan awalnya mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera Israel, dan pertukaran tahanan Palestina.
Pada akhirnya, kesepakatan itu juga akan menerapkan penghentian permanen permusuhan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, distribusi bantuan yang efektif, serta rekonstruksi besar-besaran selama beberapa tahun di jalur tersebut.
Thomas-Greenfield mengatakan AS akan menjamin Israel melaksanakan kewajibannya sementara Mesir dan Qatar akan melakukan hal yang sama dengan Hamas. Duta Besar juga mengatakan kesepakatan tersebut "menolak perubahan geografis apa pun" di Gaza dan menegaskan kembali komitmen terhadap solusi dua negara. (CNN/Z-3)
Terkini Lainnya
DK-PBB Bahas Pelanggaran HAM Korea Utara
Hamas dan Israel Diminta Segera Terima Gencatan Senjata yang Diadopsi PBB
Israel Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Ada Rencana Gencatan Senjata PBB
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Respons Gencatan Senjata ke Mediator Internasional
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Indonesia Sambut Adopsi Resolusi DK PBB 2735 untuk Gencatan Senjata di Gaza
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Hamas Tidak Tahu Berapa Sandera yang Masih Hidup
Presiden Joe Biden: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhambat oleh Penolakan Hamas
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
Menlu AS Antony Blinken: Beberapa Amandemen dari Hamas Tidak Dapat Dilaksanakan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap