visitaaponce.com

Teror Penyanderaan belum Berakhir

Teror Penyanderaan belum Berakhir
(Foto diambil dari laman milisi)
AREA depan rumah dinas Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di Tokyo mendadak ramai didatangi puluhan orang, Minggu (1/2).

Mereka mengusung plakat bertuliskan kata-kata yang mengekspresikan kekecewaan, kemarahan, dan dukungan dalam merespons eksekusi mati warga Jepang oleh kelompok ekstremis Islamic State (IS).

Ubun-ubun publik 'Negeri Sakura' mendidih mendapati berita pada Sabtu (31/1) bahwa IS telah mengeksekusi mati Kenji Goto, 47, wartawan lepas yang disandera kelompok militan itu saat bertugas di Suriah sejak tahun lalu.

Dia ialah warga Jepang kedua yang dieksekusi setelah beberapa hari sebelumnya IS menyudahi hidup Haruna Yukawa, kontraktor keamanan, dengan cara yang sama.

Banyak orang Jepang menyatakan kecewa atas berita perlakuan IS tersebut.

"Saya merasa sangat sedih dan marah. Mengapa penyelamatan tidak dilakukan pemerintah?" kata Mayuko Tamura, 31, dokter yang datang bersama suami dan bayi mereka untuk bergabung dengan puluhan lainnya di depan rumah dinas Abe guna menunjukkan simpati bagi para sandera dan keluarga.

Di tingkat pemerintahan, suasana tak kalah genting.

Abe langsung menggelar rapat kabinet di kediamannya terkait dengan eksekusi Goto itu.

Sebelum pertemuan tingkat menteri itu dibuka, Abe dan para pejabat tinggi yang hadir mengheningkan cipta sejenak.

Pemimpin Jepang yang dikenal konservatif itu menyatakan Jepang marah dan berjanji akan menyeret pelaku eksekusi ke pengadilan.

Teror tersebut, kata Abe, sama sekali tidak akan mengendurkan semangat Tokyo dalam kampanye antiterorisme global.

"Saya merasa sangat marah atas tindakan terorisme yang tidak manusiawi dan hina ini. Saya tidak akan pernah memaafkan teroris tersebut," tegas Abe.

Jepang, lanjut dia, akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan itu ke pengadilan.

Abe juga bersumpah untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang memerangi kelompok ekstremis pimpinan Abu Bakr al Baghdadi itu.

Jepang akan aktif memberikan bantuan medis dan bantuan lainnya yang diperlukan untuk membantu memulihkan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

Namun, juru bicara pemerintah, Yohihide Suga, mengatakan Abe tidak akan menghubungkan krisis sandera itu dengan upayanya memperluas peran militer Jepang dalam koalisi militer multinasional anti-IS yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Suriah dan Irak.

Pernyataan Suga itu amat mungkin merujuk ke upaya pemberian bantuan yang sifatnya nonmiliter.

Goto pertama kali muncul dalam sebuah video propaganda IS sepekan yang lalu bersama rekanya, Haruna Yukawa, 42.

IS menuntut Jepang membayar uang tebusan sebesar US$200 juta (Rp2,5 triliun) untuk pembebasan mereka.

Jumlah itu setara dengan janji pemerintah Jepang sebagai bantuan untuk negara-negara yang terkena dampak organisasi garis keras itu.

Reaksi Yordania
Kegagalan penyelamatan Goto serta-merta menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pilot pesawat tempur Yordania, Muath al-Kaseasbeh, yang disandera IS sejak Desember tahun lalu.

Tidak seperti beberapa pesan sebelumnya, video yang menunjukkan eksekusi Goto dan beredar secara daring, Sabtu malam, itu tidak menyebutkan perihal sang pilot.

Pemerintah Kerajaan Yordania kembali memperbarui penawaran, Minggu, untuk membebaskan Sajida al-Rishawi, perempuan Irak yang ditahan atas aksi bom bunuh diri di Amman, Yordania, pada 2005, untuk ditukar dengan Al-Kaseasbeh.

Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momani, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa pihaknya masih siap menyerahkan Al-Rishawi, yang terancam hukuman gantung untuk perannya dalam pengeboman tiga hotel di Yordania pada 2005.

Al-Momani juga mengatakan negaranya tidak mengecualikan upaya membebaskan Goto.

Sebelum itu, Yasuhide Nakayama yang memimpin tim tanggap darurat Jepang di Amman, ibu kota Yordania, mengatakan, Jumat (30/1) malam, belum ada kemajuan dalam upaya membebaskan Goto dan Al-Kaseasbeh.

Yordania dan Jepang dikabarkan melakukan negosiasi tidak langsung dengan militan melalui para pemimpin suku Irak.

Sementara itu, Sabtu larut malam, kerabat dan pendukung sang pilot menyalakan lilin di dalam rumah keluarga di Karak, kampung Al-Kaseasbeh di Yordania Selatan.

"Kami memutuskan untuk mengadakan protes ini untuk mengingatkan pemerintah Yordania akan masalah pilot Muath al-Kaseasbeh yang disandera IS," kata kakak sang pilot, Jawdat al-Kaseasbeh.

Paman Al-Kaseasbeh, Yassin Rawashda, mengatakan pihak keluarga ingin terus mendapatkan informasi terbaru dari otoritas mengenai perkembangan pembebasan anggota keluarganya itu.

"Kami ingin tahu bagaimana proses negosiasinya berlangsung, dalam iklim yang positif atau tidak. Kami ingin keluarga dilibatkan dalam upaya negosiasi tersebut," ucapnya.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan, Minggu (1/2), menuntut pembebasan semua sandera yang ditahan IS dengan aman dan tanpa syarat. Anggota Dewan menggarisbawahi pentingnya menyeret pelaku eksekusi Goto yang disebut sebagai pelaku pembunuhan yang 'keji' dan 'pengecut'. Dewan juga menyeru IS harus dihancurkan.


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat