visitaaponce.com

10 Siswa SMP di Cianjur Tuntaskan Pertukaran Pelajar di Jepang

10 Siswa SMP di Cianjur Tuntaskan Pertukaran Pelajar di Jepang
Pemerintah Kabupaten Cianjur menerima 10 pelajar yang sudah melakukan pertukaran pelajar ke Jepang(MI/BENNY BASTIANDY)

SEBANYAK 10 siswa dari berbagai SMP di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang. Mereka telah kembali ke Cianjur setelah melaksanakan studi banding selama 7 hari di Kota Yacimata.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten
Cianjur, Ruhli Solehudin, mengatakan pada prinsipnya, pertukaran pelajar bertujuan membentuk karakteristik dunia pendidikan. Artinya, selama di Jepang mereka mempelajari kultur pendidikan yang tentu berbeda dengan di Indonesia.

"Hari ini kita menerima kembali anak-anak didik yang telah melaksanakan studi banding dalam rangka pertukaran pelajar antara Pemkab Cianjur dengan pemerintah Yamacita, Jepang," kata Ruhli.

Dia berharap dari kegiatan pertukaran pelajar itu para siswa SMP di
Cianjur bisa mempelajari dan mengetahui pola atau sistem pendidikan di
Jepang. Sehingga nanti mereka bisa mengadopsinya untuk diterapkan di
Indonesia.

"Tentu banyak perbedaan. Ini program yang sangat positif karena bisa
meningkatkan indeks pendidikan. Kami di Disdikpora tentu berkeinginan agar program ini berkelanjutan," pungkasnya.

Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin,
menambahkan momen pertukaran pelajar harus bisa dimanfaatkan untuk
mempelajari berbagai hal yang mungkin tidak ada di dunia pendidikan di
Indonesia. Sejauh ini pola pendidikan di Jepang merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

"Ini tentu akan jadi pembelajaran karakter bagi para pelajar. Selain itu mereka juga bisa belajar budayanya karena momennya bertepatan dengan digelarnya karnaval budaya di Kota Yamacita," terang Helmi.

Pertukaran pelajar kali ini merupakan gelombang kedua. Pada gelombang
pertama, segala pembiayaan ditanggung pemerintah daerah.

"Namun, pada gelombang kedua ini pembiayaan ditanggung masing-masing
orangtua karena pengalokasian dari APBD tidak bisa dua kali dalam setahun. Jadi, dari hasil seleksi itu, bagi yang mampu, silakan," ujar Helmi.

Dendi Kristanto, salah seorang orangtua siswa, mengapresiasi program
pertukaran pelajar yang diinisiasi Pemkab Cianjur bersama Asosiasi
Kolaborasi Internasional Cianjur (Akici) dengan Pemerintah Kota Yamacita.

Menurut Dendi, hal itu menjadi pengalaman berharga bagi anaknya, terutama pembentukan karakter karena di Jepang penuh dengan kedisplinan. "Tentu itu pengalaman yang tak ternilai secara finansial. Misalnya bagaimana mereka disiplin waktu, budaya taat aturan, menghargai orang, kemudian kultur tidak ada sampah, dan lainnya," ucap Dendi. (SG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat