visitaaponce.com

Si Tiba-tiba Marathon, Amankah

Si Tiba-tiba Marathon, Amankah?
Juara pertama lomba lari 10K kategori perempuan Tyaningsih kelelahan ketika finish di Monas,Jakarta,Minggu (26/9).(MI/ROMI PUJIANTO)

SEJAK 2022, tren olahraga lari mulai diminati masyarakat. Peningkatan tren itu terliat dari semakin seringnya kompetisi maraton atau half maraton digelar.

Tren itu semakin ramai dengan banyaknya tokoh dan selebritas yang mulai ikut meramaikan olahraga ini. Seperti Dian Sastrowardoyo, Nagita Slavina, Melani Putri, Olla Ramlan, Nirina Zubir, Gisell, dan Fadil Jaidi.

Tidak semata hobi, mereka bahkan sampai mengikuti sejumlah maraton di mancanegara. Semua kegiatan lari mereka bagian di media sosial.

Baca juga : Peringati Hari Perempuan Internasional, Lomba AIA Vitality Women’s 10K Digelar di Solo

Tren olahraga lari menarik perhatian masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat. Sayangnya di sisi lain, muncul tren 'tiba-tiba maraton'. Tren ini di mana mereka yang tidak pernah lari, tiba-tiba mengikuti kompetisi maraton.

Tapi apakah 'tiba-tiba maraton' aman bagi tubuh?

Bagi mereka yang memutuskan berpartisipasi dalam maraton diperlukan persiapan khusus. Pasalnya maraton tidak hanya menguji ketahanan fisik, tapi juga mental dari pelari itu. Jel's yang tetap ingin ikut tapi tidak ada persiapan simak penjelasan berikut.

Baca juga : AIA Vitality Women’s 10K Hadir Kembali dengan ‘Playground’ Baru di Solo

Risiko mengikuti kegiatan marathon tanpa persiapan antara lain;

1. Cedera: Tanpa pelatihan teratur, Jels berisiko mengalami cedera otot, sendi, atau tulang.
2. Ketidaknyamanan fisik: Jika tubuh Jel’s tidak terbiasa dengan jarak yang panjang akan muncul rasa tidak nyaman, seperti kelelahan berlebihan, kram otot, atau masalah pencernaan.
3. Masalah kesehatan serius:  Memaksakan tubuh untuk menyelesaikan marathon tanpa persiapan dapat meningkatkan masalah kesehatan serius seperti dehidrasi, kelelahan bahkan penyakit serangan jantung.
4. Pengalaman buruk: Tanpa latihan, Jel's akan merasa maraton tidak menyenangkan dan menurunkan motivasi untuk berlari di masa depan.

Rehabilitasi Medik

Baca juga : Siti Atiqoh Berhasil Finish Borobudur Marathon 42KM

Masalah cedera ini menarik perhatian dokter Agus Pras, Sp.KFR, FPIM (USG) yang spesialis rehabilitasi medik. Sebelum mengikuti maraton, dokter Pras mengingatkan pentingnya latihan pra-kompetisi.

"Latihan menjadi kunci keberhasilan untuk bisa mencapai finis dengan kuat dan sehat," ujar dokter yang aktif membagikan konten kesehatannya pada akun tiktok @this.is.pras.

Bagi pemula, dokter Pras menyarankan untuk memulai berlari dengan jarak yang pendek. Misalnya dari 5 kilometer (km), 10 km, 21 km, dan baru ke 42 km.

Baca juga : Kampanyekan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Pertamina Eco RunFest 2023 akan Dimeriahkan 20.000 Peserta

Selain itu, pemilihan sepatu sebaiknya sesuai bentuk dan karakter kaki. Jangan semata mengejar merek tertentu, tapi tidak sesuai kaki.

Bila Jel's mengalami cedera, dokter Pras menyarakan metode Rest, Ice, Compression, elecation (RICE).

Apa itu RICE? Ini penjelasannya.

Rest

Jika Jel’s merasa sakit atau cedera saat berlari maka segeralah berhenti dan istirahat. Jangan memaksakan diri untuk melanjutkan.

Ice

Setelah diistirahatkan, gunakan kantong es yang dibungkus handuk tipis untuk mengompres area yang mengalami nyeri. Kompres area tersebut selam 15-20 menit setiap beberapa jam sekali.

Compression (Kompresi)

Jel’s dapat menggunakan perban elastis atau pembalut tekanan ringan untuk mengompres area yang cedera. Teknik ini dapat mengurangi pembengkakan. Namun jangan terlalu ketat karena dapat mengganggu aliran darah.

Elevation (elevasi)

Posisi bagian tubuh yang mengalami cedera diangkat setingkat jantung. Hal itu untuk mengurangi pembengkakan.

Meski sudah tiga hari melakukan RICE, cedera belum sembuh. Dokter Pras mengingatkan untuk berkonsultasi ke dokter.

"Olahraga itu baik, tapi harus perhatikan persiapan. Jangan lupa pemanasan yang benar, pastikan kita dalam kondisi yang sehat, cukup istirahat dan juga melakukan persiapan matang sebelum mengikuti race marathon," tegas dokter Pras.

Selamat  mencoba Jel’s! (Z-3

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Berlin Dewan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat