Hadapi Polusi Udara, Anak Direkomendasikan Banyak Makan Buah
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar orangtua memberikan banyak buah-buahan kaya air pada anak di perkotaan yang mengalami polusi udara tinggi.
"Makanan yang direkomendasikan adalah makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh terutama pertahanan tubuh, mukosa atau saluran lendir yang ada di saluran pernapasan karena yang paling berhubungan dengan polusi udara adalah saluran lendir pada saluran pernapasan," kata Dokter Spesialis Penyakit Tropik Anak IDAI Ari Prayitno, Rabu (26/6).
Menanggapi tingginya polusi udara di Jakarta, beberapa waktu belakangan ini, Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat IDAI itu menyatakan buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan jeruk, sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
Baca juga : Anak Ternyata Bisa Terpapar Polusi Udara Sejak dari Dalam Kandungan
Selain itu, buah-buahan tersebut juga dapat membantu selaput lendir yang dimiliki anak bekerja dengan lebih optimal.
"Kalau bisa (buahnya) jangan dikasih yang berbentuk obat, tapi makanan dan minuman yang baik," katanya.
Polusi menyebabkan udara di Jakarta cukup kering, sehingga Ari juga merekomendasikan agar anak diberikan banyak air putih yang segar sehingga tidak mengalami dehidrasi atau gangguan kesehatan lainnya.
Baca juga : IDAI Pastikan Masker Bantu Lindungi Anak dari Polusi
Ari melanjutkan karena polusi udara bertepatan dengan masa anak libur sekolah, orangtua diimbau lebih cermat terhadap waktu ketika polusi menjadi semakin tinggi. Misalnya, ketika siang hari saat pabrik di Jakarta dan sekitarnya sedang beraktivitas atau lalu lalang kendaraan bermotor yang ramai dan menghasilkan gas beracun.
"Anak itu harus dipaparkan dengan udara bersih semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan. Kita tahu bahwa tingkat polusi dan tingkat kesehatan yang ada sepanjang hari pun berbeda, pagi sampai malam itu berbeda," ucap Ari.
Jika keluarga memiliki kesempatan untuk singgah ke tempat lain, disarankan agar anak-anak dibawa ke tempat yang banyak memiliki tanaman atau pepohonan rindang guna meminimalkan masuknya partikel-partikel berbahaya akibat polusi.
Kemudian, ia mengatakan akan lebih baik lagi bila anak mengenakan masker ketika berada di luar ruangan dan membatasi gerak anak di luar ruangan apabila tidak memiliki agenda yang mendesak.
"Terutama yang memiliki anak dengan penyakit penyerta, itu harus lebih hati-hati lagi. Bila perlu gunakan masker, masker itu walaupun tidak 100 persen menyaring, tapi bisa mengurangi tingkat polusi yang terhirup," pungkas Ari. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Udara Jakarta Pada Rabu Pagi Terburuk Ketiga di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Hari ini Terburuk Kedua di Dunia
Bunda, Kenali Bahaya Polutan dalam Ruangan
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Anak Disarankan Banyak Konsumsi Buah saat Polusi Udara Tinggi, Apa Alasannya?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap