visitaaponce.com

Anomali Coffee Rilis Menu dari Nanas Siak

Anomali Coffee Rilis Menu dari Nanas Siak
Menu terbaru Anomali Coffee yang memasukkan unsur nanas dari Siak(MI/Fathurrozak)

PIONER kedai kopi spesialti asal Jakarta, Anomali Coffee, merilis menu baru hasil kombinasi dengan nanas yang ditanam di lahan gambut asal Siak, Riau. Menu baru itu terdiri dari lima varian yakni minuman kopi, mocktail, keik, dan makanan utama.

Pada minuman, Anomali mengembangkan kopi espresso yang dikombinasikan dengan sirup sari nanas dan teh melati yang dinamakan Tropical Black. Pada mocktail, terdapat Aloha Siak yang dibuat dari krim kelapa, selai nanas, dan sirup nanas. 

Sementara itu, keik yang dinamakan Pina Cake dibuat dari kue nanas panggang yang disajikan dengan krim keju. Untuk makanan utamanya, Anomali menaruh nanas pada nasi goreng domba dan daging domba panggang.

Baca juga : Gerai Kopi ini Merilis Kopi Berbahan Nanas Lahan Gambut

Menu baru serba nanas ini hasil kolaborasi Anomali dengan Pinaloka, UMKM asal Siak, Riau, yang mengembangkan produk turunan dari buah nanas yang ditanam di lahan gambut, bersama asosiasi Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LKTL).

Pinaloka lahir untuk merespons bencana iklim di Siak pada 2015 ketika terjadi kebakaran besar di lahan gambut. Untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu program yang dicanangkan pemerintah daerah yakni menanami lahan gambut dengan tanaman yang mampu mengurangi titik panas dan menghambat lajunya kebakaran. Nanas dianggap mampu jadi solusi karena karakteristik kerapatan tanamannya dan mampu menahan kadar air di lahan gambut. 

Pinaloka juga melibatkan para petani dan kelompok perempuan untuk menggarap produk olahan turunan dari tanaman nanas, yang kini tersebar di empat desa. Mengetahui cerita tersebut, Anomali ingin turut berkontribusi dengan memberikan saluran distribusi produksi nanas asal Siak dan produk olahan nanas dari Pinaloka.

Baca juga : Di Tengah Ketidakpastian, Summarecon Membangun Kawasan Terbaru Ke-9

“Anomali sebagai jembatan kecil, mencoba mengembangkan menu yang dibuat dari nanas tapi juga bisa relevan dengan masyarakat. Kami lihat nanas Siak yang ditanam di lahan gambut memiliki potensi. Bukan sekadar nanasnya, tetapi juga narasi dan turunan produknya. Jadi kami ingin terlibat untuk lingkungan dan masyarakat dengan memberikan nilai ekonomi,” kata Co-Founder Anomali Coffee Irfan Helmi dalam konferensi pers perilisan menu baru Anomali Coffee yang berkolaborasi dengan Pinaloka dan LTLK di Anomali Coffee Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

Kepala sekretariat LTLK Ristika Putri Istanti menambahkan, Siak memiliki luasan lahan gambut sekitar 57,44% dari total luas wilayah yang mencapai hampir 9.000 hektare. Pihaknya bersama warga Siak berupaya mendorong terciptanya ekonomi lestari dari potensi lanskap lingkungan yang ada di Siak.

Baca juga : Komunitas Pecahin dan PT IMS Kolaborasi Hadirkan Kelas Tata Cahaya

Wulan Suci Ningrum, mewakili Pinaloka, menambahkan, nanas bukan menjadi tanaman tunggal di lahan gambut. Namun kini tengah diupayakan penanaman tanaman keras seperti durian dan pinang.

“Kami tidak monokultur. Namun kami mencoba sistem tumpang sari. Nanas yang ditanam itu jenis nanas mahkota, untuk mencapai proses panennya sekitar setahun. Sementara tanaman lain yang ditanam di sekitarnya itu tanaman keras seperti pohon durian dan pinang, yang butuh proses panen sekitar 7–8 tahun. Jadi sembari menunggu itu bisa panen, petani masih bisa mendapatkan hasil dari nanas,” ungkap Wulan.

Saat ini, Pinaloka telah mampu memproduksi sekitar 80 liter sirup nanas per bulan, yang mulanya hanya memproduksi 8 liter. Produksi nanas juga telah mencapai sekitar 3.000 ton. Penanaman nanas di lahan gambut diklaim mampu menurunkan jumlah titik api. Pada periode 2015-2018 jumlah titik api mencapai 500, di tahun 2023 menurun menjadi 69 titik.

Donna Elvina, mewakili Anomali Coffee, mengungkap pihaknya terus melakukan pengembangan untuk melahirkan menu baru dari bahan baku nanas. Sehingga diharapkan terwujud kerja sama dan kolaborasi jangka panjang antara Anomali Coffee dan Pinaloka.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat