visitaaponce.com

Epidemiolog Jakarta Belum Aman dari Covid-19

Epidemiolog: Jakarta Belum Aman dari Covid-19
Kemacetan terlihat di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta.(MI/Bary Fathahilah )

KEPUTUSAN Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk memperpanjang masa transisi selama 14 hari dinilai tepat.

"Tepat lah. Kan belum waktunya dicabut. Transisi tetap pada tahapan ini," ujar pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, saat dihubungi, Kamis (2/7).

Pembatasan 50% aktivitas warga yang mencakup transportasi umum, perkantoran hingga tempat wisata, dianggap penting untuk diterapkan. Menurutnya, wilayah Ibu kota belum aman dari penyebaran covid-19.

Baca juga: Sah, Anies Perpanjang PSBB Transisi 14 Hari

"Belum ada istilah aman (covid-19) untuk DKI. Karena di luar DKI belum aman. Bertahan dulu dengan pembatasan di 50%," pungkas Pandu.

Dia menekankan indikator epidemiologi terkait covid-19 tidak mengalami perubahan selama masa PSBB transisi. Sebelumnya, Anies menyatakan dari kajian tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI dengan pakar dan epidemiolog, diketahui unsur epidemiologi Jakarta memiliki skor 75. Kemudian, kesehatan publik dengan skor 54 dan fasilitas kesehatan mempunyai skor 83.

"Indikator epidemiologi (Jakarta) tidak berubah. Tidak naik dan juga tidak turun," imbuhnya.

Baca juga: Fase New Normal, GBK Terpantau Sepi di Hari Kerja

Menyoroti pelonggaran aktivitas jelang kenormalan baru (new normal), Pandu enggan berspekulasi lebih jauh. Dia menegaskan kedisiplinan warga menjadi faktor penentu dalam menekan laju penularan covid-19.

Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, kasus covid-19 di wilayah Jakarta mencapai 11.482 orang. Dari jumlah tersebut, 6.680 orang dinyatakan sembuh dan 644 orang meninggal dunia.(OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat