Faskes Terancam Kolaps, NasDem Desak Anies Siapkan GOR
![Faskes Terancam Kolaps, NasDem Desak Anies Siapkan GOR](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/09/b4fa13a4df12e87c65a5adc5de9e398d.jpg)
FRAKSI NasDem DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menyiapkan fasilitas tambahan berupa Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) untuk menampung pasien covid-19.
Fasilitas itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan tempat tidur isolasi pasien covid-19 tanpa gejala.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengatakan penggunaan GOR sebagai tempat isolasi mandiri merupakan pilihan alternatif mengingat ruang tidur isolasi semakin menipis.
Baca juga: Anies Diminta Belajar dari Kegagalan PSBB Transisi
Keberadaan GOR juga diyakini mengurangi potensi penularan covid-19 antara pasien dengan keluarga mereka, terutama bagi warga yang rumahnya tidak cukup luas untuk menjalani isolasi mandiri.
“Kami mendesak untuk segera menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri ukuran besar seperti di GOR, sehingga bisa mengurangi daya tampung penggunaan rumah sakit rujukan dan penularan di permukiman padat,” kata Wibi, Kamis (10/9).
Pemprov DKI Jakarta juga, menurutnya, harus tetap melibatkan rumah sakit swasta sebagai mitra dalam menghadapi covid-19 di Ibu Kota.
Pemprov DKI harus memberikan subsidi kepada rumah sakit tersebut dari sisi pembiayaan pasien, terutama bagi yang tidak bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kami pahami rumah sakit swasta yang bukan rekanan dari BPJS Kesehatan, mengenakan biaya dengan harga cukup mahal sehingga sangat memberatkan warga Jakarta,” ujar Wibi.
Meski demikian, persoalan itu bisa diselesaikan bila pemerintah daerah mau memakai alokasi belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp5,03 triliun untuk penanggulangan covid-19 di Jakarta.
“Dari anggaran itu bisa diberikan subsidi kepada rumah sakit swasta agar tetap menerima pasien covid-19 yang tidak rekanan dengan BPJS Kesehatan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Wibi mendukung kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menarik kebijakan rem darurat pada Rabu (9/9) malam dengan mengembalikan seperti PSBB seperti awal pandemi. Kebijakan ini mulai berlaku pada Senin (14/9) mendatang.
“Kita tahu rumah sakit rujukan sudah hampir penuh, dan ini menjadi fokus utama gubernur karena khawatir ada penumpukan di rumah sakit. Kami mohon kepada pengertian warga DKI untuk memahami kondisi sekarang yang amat darurat,” jelasnya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Sulit Ciptakan Tiga Poros untuk Pilkada Jakarta
PSI Masih Berhitung Peluang Kaesang Maju Pilgub
PKS Kunci Anies-Sohibul, PKB Condong ke Anies-Ida Fauziyah
PDIP-PKB Bikin Poros Baru di Pilgub Jakarta? Puan: Bisa Saja
Kunci Anies-Sohibul, Mardani: Banyak yang Tertarik dengan AMAN
Plang Jakhabitat DP Nol Rupiah Era Anies Hilang, Heru Budi: Saya enggak Utak-atik
Positif Covid-19, Pepe Absen Bela Portugal di Playoff Piala Dunia
Dua Lagi Pemain Bayern Positif Covid-19
Ferran Torres dan Pedri Positif Covid-19
Lagi, Empat Pemain Real Madrid Dinyatakan Positif Covid-19
Turki Panggil Dubes Yunani Terkait Insiden Galatasaray
Ratu Bertemu Langsung dengan PM Inggris untuk Pertama Kali Sejak Maret 2020
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap