Upacara Pelepasan Jenazah Sekda DKI Dikritik
TINDAKAN Gubernur DKI Anies Baswedan yang membawa jenazah Sekretaris Daerah DKI Saefullah, korban keganasan covid-19, ke Gedung Balai Kota, mencerminkan ego seorang pimpinan dan sangat membahayakan kesehatan.
Kritik itu disampaikan pengamat kebijakan publik sekaligus Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan, kemarin. Ia mempertanyakan keputusan Anies yang membawa ambulans jenazah pasien covid-19 ke tengah kerumunan orang. Sesuai protokol, seharusnya ambulans dari RS tempat jenazah dirawat langsung meluncur ke TPU.
“Jika memang ingin memberi penghormatan terakhir, kenapa tidak Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang datang menghampiri jenazah almarhum ke rumah sakit?” kata Tigor.
Menurut dia, sudah jelas ada protokol kesehatan yang mengharuskan setiap jenazah yang wafat karena positif covid-19 harus langsung dibawa untuk dimakamkan di TPU. Ia menyebut Gubernur Anies hanya menjadikan masa pandemi sebagai panggung kekuasaan dan panggung kesombongan, sekaligus panggung pencitraan.
“Sikap ini juga membuktikan bahwa Anies Baswedan tidak peduli dan tidak memiliki komitmen melindungi warga Jakarta. Harap Menteri Kesehatan dan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menegur keras perilaku Anies Baswedan,” tukasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Chaidir mengatakan upacara sederhana yang digelar Rabu (16/9) merupakan bentuk penghormatan terakhir Pemprov DKI kepada mendiang atas pengabdiannya selama 36 tahun.
Ia mengakui memang tidak ada aturan tertulis untuk memberikan penghormatan terakhir kepada birokrat yang meninggal dunia. Namun, menurutnya, penghormatan terakhir perlu dilakukan karena Saefullah wafat dalam keadaan masih menjabat, belum pensiun, mengemban amanah, serta tetap berjuang melakukan tanggung jawabnya sebagai pejabat.
Chaidir menegaskan kritik itu datang dari orang yang tidak memahami etika birokrasi penghormatan kepada birokrat yang disegani.
“Ibarat tersirat dan secara etika birokrasi ini penting. Kan kita ikuti protokol kesehatan, jenazah tidak dibuka. Semua sudah mengikuti prokotol kesehatan, tidak ada yang dilanggar,” pungkasnya. (Put/J-2)
Terkini Lainnya
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Ketua DPRD: Sekda DKI Baru Punya Tantangan Besar di Masa Pandemi
DKI Ajukan Tiga Nama Calon Sekda ke Presiden
Penjabat Sekda Harus Kerja Keras
Ahok: Pak Saefullah Sosok yang Rajin dan Cepat dalam Bekerja
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap