Ima Mahdiah Intolerasi Tidak Ada Tempat di DKI
![Ima Mahdiah: Intolerasi Tidak Ada Tempat di DKI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/eb833a103c4fdb6d1c91de72baf93bbf.jpeg)
INTOLERANSI di Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Celakanya, kasus tersebut justru dilakukan oleh sejumlah oknum guru, salah saturnya terjadi di sebuah sekolah negeri di bilangan Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah mengatakan, kasus intoleransi itu terjadi saat sekolah tersebut melakukan pemilihan ketua OSIS. Saat itu ada salah satu guru yang menyuruh anak didiknya yang tergabung dalam organisasi rohani Islam (Rohis) memilih calon ketua yang satu agama melalui Whatsapp Group.
"Ini posisinya guru di Rohis, dan ini pemilihan ketua OSIS, bukan pemilihan ketua rohis. Jadi waktu itu ada laporan ke Fraksi PDIP, ada screenshot dari WAG satu sekolah yang ada Rohis, waktu itu ada pemilihan ketua OSIS di sekolah negeri di Jaktim. Ada tulisan satu guru disampaikan bahwa pilih yang seiman," ujar Ima seperti dikutip dari Channel Youtube Niat Bicara, Senin (10/1)
Bagi Ima, tidak ada tempat untuk intoleransi di Indonesia, terlebih di DKI Jakarta. "Menurut saya, ini bukan masalah Islam atau apapun. Saya juga beragma Islam, tapi kita sudah bicara kebangsaan," tuturnya.
"Ini sekolah negeri dibayar APBD, uang pajaknya rakyat, bukan cuma orang Islam doang, semua agama bayar pajak. Ini sudah memecah belah. Yang ngomong guru PNS lagi. PNS gajinya bukan cuma dari uang pajaknya uang Islam, tapi seluruh rakyat Jakarta. Harusnya mengakomodir semuanya." imbuhnya.
Karena itu, mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini menegaskan, sikapnya tidak akan berubah jika kasus serupa juga terjadi pada agama lain.
"Pasti saya akan komplain, kita pasti panggil gurunya. Jangan sampai seperti ini dilakukan oleh orang yang bisa influence ke orang banyak. Ini sudah masalah kebangsaan, gimana generasi kita ke depan kalau keadaannya terus seperti ini?" pungkasnya. (OL-8)
Terkini Lainnya
Polri Perpanjang Operasi Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme di Sulteng
Komnas Perempuan Kecam Tindakan Intoleransi dan Kekerasan terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang
Toleransi dalam Keberagaman ala Warga Rusun Gading Nias
Moderasi Beragama untuk Menepis Intoleransi Ekonomi
Warga Kalibata City Rayakan Puncak Perayaan Natal dan Tahun Baru
Depok Kota Paling Tidak Toleran, Apa Kata Wali Kotanya?
Pemprov DKI Janji Segera Cairkan Dana KJMU Senilai Rp9 Juta
Ormas Kuasai Lahan Parkir di Kawasan PRJ, Pemprov DKI Tak Bisa Berbuat Banyak
Pemprov DKI Siap Hadapi Penurunan Kualitas Udara
Pemprov DKI Ubah Aturan Bebas PBB Rumah di Bawah Rp2 Miliar
Meriahkan HUT Kota Jakarta, Inilah Daftar Dewan Juri DKJ Awards 2024
BPBD DKI Perkecil Dampak Banjr Rob di Pesisir Jakarta
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap