visitaaponce.com

153 Pedagang PRJJ di Sawangan Kota Depok Keluhkan Mahalnya Sewa Kios

153 Pedagang PRJJ di Sawangan Kota Depok Keluhkan Mahalnya Sewa Kios
Ilustrasi(Antara/Reno Esnir )

RATUSAN orang Pedagang Pasar Rakyat Jabar Juara (PRJJ) Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan mahalnya sewa kios yang dibandrol Rp3,6 juta-Rp5 juta per tahun. Mereka juga menolak direlokasi ke dalam PRJJ.

Saat ini 153 pedagang bertahan diluar PRJJ meskipun terus dihadapkan dengan aksi penertiban dari tim satuan polisi pamong praja (Satpol PP).

"Kami tak siap direlokasi ke Pasar Rakyat Jabar Juara (PRJJ) karena harga kios dan los di PRJJ yang terletak di sebelah Sub Terminal Perumahan Sawangan Permai, Kelurahan/ Kecamatan Sawangan tidak wajar," kata Budisahal, Rabu (21/9).

Budisahal yang sehari-hari berjualan minyak goreng dan beras itu, mengungkapkan ia sudah diminta oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinas Dagin) Kota Depok untuk pindah ke dalam pasar PRJJ dan menempati kios yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu.

"Saya sudah diminta membayar sewa Rp3,6 juta. Namun belum saya respons karena harganya tak terjangkau. Harga kiosnya itu mahal kali, saya tak sanggup. Tak hanya mahal, ukuran kiosnya juga kecil hanya 2 x 3 meter. Darimana uang saya, kalau saya pindah kesana belum tentu ada pembeli. Sementara saya harus membaya sewa untuk setahun. Darimana saya ambil duitnya, " ungkap Budisahal.

Selain harga sewa kios 2 x 3 sebesar Rp3,6 juta per tahun saya juga dibebani uang keaman dan kebersihan sebesar Rp4.000 per hari dan lain-lainnya.

Pedagang lainnya, Mariboto mengatakan akan tetap bertahan di luar pasar PRJJ. "Saya tetap akan berjualan di kaki lima sampai pemerintah ini mengerti. Hanya ini mata pencaharian saya untuk menghidupi keluarga dan anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah SD dan SMP," katanya.

Mariboto melanjutkan, jika menerima tawaran pemerintah untuk menempati satu kios eceran, ia harus mengeluarkan uang Rp5 juta. Pedagang sayur serta tomat dan bawang itu mengaku tidak memiliki uang Rp5 juta untuk bisa memperoleh kios eceran. "Mana ada uang sebanyak itu, makanya saya lebih pilih berjualan di luar, " ungkapnya.

Sampai sekarang, ungkap Mariboto, pasar PRJJ yang diresmikan Gubernur Jawa Barat 26 Juli 2022 itu sampai sekarang tidak beroperasi karena tidak laku. "Tidak beroperasinya PRJJ salah satunya itu, harga sewa kemahalan," imbuhnya.

Kepala Seksi Bina Pengawasan Dinas Perdagangan dan Industri Kota Depok Meydiyan Zahedy menampik bahwa PRJJ Sawangan yang diresmikan Gubernur Jawa Barat  tidak beroperasi bukan lantaran kemahalan melainkan karena belum siapnya sumber daya manusia (SDM) untuk mengoperasikan PRJJ. "Tidak benar itu, 153 kios dan los itu bagus kok, " sambungnya.

Untuk relokasi 153 pedagang ke dalam PRJJ, menurutnya karena mengganggu lalu lintas. "Mereka kan tumpah ke jalan dengan alasan cari makan. Memang ada yang beralasan tidak mau masuk ke gedung karena biaya sewa yang terlalu mahal. Cuma alasan itu (sewa mahal) tidak masuk akal, " katanya. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat