visitaaponce.com

Anies Resmikan Kampung Pinggir Sungai di Pasar Gembrong

Anies Resmikan Kampung Pinggir Sungai di Pasar Gembrong
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa warga saat meninjau rumah pada peresmian Kampung Gembira Gembrong di Jatinegara, Jakarta Timur(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Gembira Gembrong di Jakarta Timur hari ini. Kampung tersebut merupakan kawasan yang terdiri dari 138 unit hunian yang menjadi tempat tinggal baru bagi warga korban kebakaran di dekat Pasar Gembrong pada 24 April 2022 lalu.

Kebakaran itu selain meludeskan puluhan kios Pasar Gembrong, juga menghanguskan 400 bangunan rumah dengan 1.000 warga terdampak.

Pembangunan unit hunian bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI yang menelan biaya hingga Rp8 miliar. Anies pun mengapresiasi program Baznas Bazis DKI dalam penyediaan rumah bagi warga kurang mampu.

Di sisi lain, ia berharap Kampung Gembira Gembrong dapat menjadi percontohan pengembangan kampung di dekat sungai. Kampung tersebut berjarak hanya 5 meter dari bibir kali.

"Dulunya ini yang sekarang jadi PAUD ini sebelumnya toilet umum. Ada nggak yang bisa lihat kali waktu itu? Tidak ada. Kalinya ditutup. Wakti itu membelakangi sunga. Lalu dibangun kembali dan jadi kampung yang menghadap sungai. Ketika kebakaran tidak bisa ambil air, tembok semua. Sekarang diubah jadi tempat di mana kita bisa memandang sungai. Ini satu contoh sebuah kampung di mana bangunannya ditata untuk sehat," terang Anies, Jumat (7/10).

Baca juga: Warga Kampung Gembrong Kini Gembira

"Jadi dalam menata kampung, bukan kampungnya yang dihilangkan. Tapi kekumuhannya yang dihilangkan tapi suasana kampungnya tetap dipertahankan," lanjutnya.

Kampung tersebut memiliki fasilitas area ruang terbuka hijau, gedung PAUD, dan sebuah masjid yang masih dalam proses pembangunan.

Tidak hanya itu, di kawasan tersebut juga dibangun 16 sumur resapan berkedalaman 3 meter.

"Ini adalah contoh sebuah kampung yang terapkan pendekatan namanya zero run off. Jadi aliran air yang turun dari hujan di tempat ini tidak dialirkan keluar tapi disiapkan sumur resanlan. Sehingga tidak sumbang air keluar semua masuk sumur resapan. Ada 16 yang kedalamannya ada yang sampai 3 meter. Ketika hujan di sini airnya tidak ke sungai tapi masuk ke dalam tanah. Jadi bukan sja bangunan yang bagus secara estetika tapi modern secara konsep dan ramah lingkungan dalam pengelolaan airnya," tuturnya. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat