visitaaponce.com

BNPB Kritik Buruknya Drainase di DKI Picu Banjir, Ini Jawaban Anies

BNPB Kritik Buruknya Drainase di DKI Picu Banjir, Ini Jawaban Anies
Banjir di Kebon Pala, Jakarta Timur, wilayah langganan banjir di Jakarta surut lebih cepat.(dok.Ant)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara mengenai kritikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terkait buruknya drainase yang jadi biang kerok banjir di Jakarta.

Anies menegaskan banjir di Jakarta bukan karena drainase di Jakarta buruk tetapi lebih kepada ektrimnya curah hujan yang turun. Hal itu membuat kapasitas sungai, waduk, hingga saluran terlampaui.

Ia mencontohkan lapangan terbang Halim Perdanakusuma Kusuma yang juga kerap kebanjiran padahal termasuk ruang terbuka yang juga memiliki ruang terbuka hijau (RTH). Hal tersebut membuktikan banjir bukan hanya perkara drainase dan RTH tetapi juga disebabkan cuaca.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun berfokus pada manajemen respon cepat penanganan banjir. Jajaran aparat SKPD di wilayah harus bersiaga dan segera merespon cepat banjir sehingga dapat surut dalam waktu 6 jam.

"Saya mendengar dari Pak Wali waktu kurang dari 6 jam sesudah permukaan air sungai normal. Kurang dari enam jam surut semua. Itulah manajemen pengelolaan banjir. Ketika volume air hujan melampaui sungai dan melampaui kapasitas drainase tentu akan terjadi genangan akan terjadi banjir," jelasnya, Selasa (11/10) saat meresmikan pembangunan Skywalk dan Plaza Transit Simpang Temu Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Jadi kita tidak khawatir dengan foto foto genangan itu. Yang kita khawatir kalau genangan berhari hari baru kami khawatir, itu manajemennya nggak betul. Jadi anda salahkan bandingkan jkt dengan kota kota lain. Ketika terjadi hujan berapa lama surut di situlah manajemen. Kalau jumlah hujannya itu di luar kuasa manusia, tapi kalau manajemen itu tanggung jawab kita," tegasnya.

Di Jakarta, ia menggunakan sistem penilaian kinerja untuk menilai seberapa jauh jajaran Pemprov DKI menanganj banjir. Standard yang ia terapkan adalah genangan harus surut dalam waktu 6 jam begitu hujan berhenti.

Ia pun memastikan seluruh petugas dan aparat Pemprov DKI telah bersiaga menghadapi cuaca ekstrem seminggu ke depan.

"Mereka sudah dikerahkan ke tempat-tempat yang cekung yang biasa terjadi genangan bila ujian lebat, jadi banjir itu diantisipasi. Apa yang dikerahkan? Pompa mobile, truk damkar, bahkan pompa penyiraman air tangki tangki dikerahkan. Sehingga ketika hujan tim sudah di lokasi. Ini adalah bentuk tanggung jawab. Ini bentuk manajemen kalau volume air hujan di luar kendali kita," tuturnya. (OL-13)

Baca Juga: Anies Apresiasi Umat Hindu Ciptakan Kedamaian dan Terdepan saat Pandemi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat