visitaaponce.com

Kemacetan Turunkan Kualitas Hidup

Kemacetan Turunkan Kualitas Hidup
Kendaraan terjebak kemacetan saat jam berangkat kerja di Jalan R Soeprapto, Jakarta.(MI/USMAN ISKANDAR)

PENGAJAR di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy menilai kemacetan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Ia mengatakan kemacetan yang dilalui sehari-hari bisa menimbulkan stres dan meningkatkan emosional seseorang.

Ia mengatakan ketika seseorang misalnya berangkat bekerja dan di jalan harus melewati kemacetan, maka akan menurunkan energi untuk bekerja yang berdampak pada menurunnya produktivitas, bahkan kualitas kehidupan.

"Kita berangkat sudah semangat ingin bekerja, tetapi ketika harus melalui kemacetan setiap hari itu memengaruhi mood kita dan berdampak pada produktivitas," kata Dicky, ketika dihubungi, Sabtu (11/2).

Dicky menilai stres yang ditimbulkan karena terjebak macet harus dikelola dengan bijak. Ia mengatakan stres bisa dikelola dengan mengurangi pemicunya. Jika stres karena macet mungkin bisa mencari jalan lain seperti naik transportasi umum.

Baca juga: Jumlah Kendaraan Meningkat Semenjak Ganjil Genap Diberlakukan

Namun, jika tidak memungkinkan, seseorang harus mengendalikan stresnya dengan mencari pengalihan, seperti mendengarkan radio atau mengajak seseorang untuk berbincang.

Selain stres, pikiran juga harus dikendalikan. Ia mengatakan seseorang yang stres karena kemacetan bisa melihat hal lain yang memotivasi dia.

"Misalnya, dia harus berpikir kalau dia jalan dan terjebak macet ini untuk dia mencari nafkah untuk keluarganya. Sehingga, dengan mengelola pikiran itu dapat mencegah atau mengurangi terjadinya stres. Jadi pikirannya dialihkan ke hal yang positif," ujarnya.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat