Jumlah Kendaraan Meningkat Semenjak Ganjil Genap Diberlakukan
![Jumlah Kendaraan Meningkat Semenjak Ganjil Genap Diberlakukan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/d5860a296a992591b6106ca94d7db27f.jpg)
PENGAMAT transportasi dan tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai ada peningkatan jumlah kendaraan semenjak kebijakan ganjil genap diterapkan di DKI Jakarta. Ia mengatakan dengan adanya ganjil genap membuat masyarakat membeli kendaraan yang berdampak pada kemacetan.
"Ada yang menyatakan kondisi sudah normal kembali dalam konteks kehidupan ekonomi. Tapi yang jelas ada peningkatan jumlah kendaraan semenjak ganjil genap diberlakukan, karena setiap orang akan mencoba menambah jumlah kendaraan agar tidak terkena aturan ganjil genap," kata Yayat, kepada Media Indonesia, Sabtu (11/2).
Selain itu, Yayat menilai kepadatan kendaraan di jalanan juga disebabkan oleh tidak adanya tilang manual oleh kepolisian. Ia mengatakan dengan tidak adanya tilang manual, membuat warga berani keluar rumah membawa kendaraan.
"Tidak adanya petugas yang bertindak menilang bagi pelanggar lalu lintas membuat mereka yang tadinya tidak bawa kendaraan khususnya motor berani keluar karena yakin tidak ada yang menilang," katanya.
Baca juga: BPBD DKI: 10 Ruas Jalan di Jaktim Hingga Jakbar Tergenang Hingga 40 Cm
Ia mengatakan pengendara yang tidak tertib berlalu lintas juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. Di antaranya ialah melawan arus dan parkir sembarangan.
"Parkir yang melanggar aturan bisa membuat hambatan samping kiri kanan jalan, sehingga ruas badan jalan semakin menyempit," katanya.
Ia menilai sebaiknya polisi kembali bertugas di lapangan dan memberlakukan tilang manual, tetapi pada jam sibuk saja. Misalnya, ganjil genap diberlakukan pukul 06:00 hingga 10:00 dan tetap berlaku tilang lapangan. Namun, di luar jam tersebut kembali melakukan penindakan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).
"Jadi, tindakan hukuman diatur berdasarkan jam ganjil genap, sehingga kesemrawutan dan kemacetan akibat tidak adanya tindakan di lapangan diharapkan mampu kembali menata kemacetan," katanya.(OL-4)
Terkini Lainnya
Pemerintah Kota di Indonesia Harus Menyiapkan APBD untuk Membangun Moda Transportasi Massal
ITS Asia Pacific Forum 2024 Resmi Ditutup, Disebut Salah Satu Penyelenggaraan Forum Terbaik
Macet Cipulir, Pembangunan Saluran Air Baru Tuntas Akhir November
Libur Panjang, Kawasan Lembang Macet
Libur Panjang, Polisi Antisipasi Kepadatan Lalin di Sekitar Lokasi Wisata
Memaksa Putar Balik, Kontainer Terguling dan Timpa Truk Lain
Elite PDIP: Andika Perkasa Jadi Cawagub Anies enggak Pas
PKB: Ridwan Kamil tidak Ada Nama di Jakarta
Kronologi Penjambretan di CFD Jakarta, Pelaku Sudah Rencanakan Niatnya di Medsos
Sempat Viral di Medsos, 2 Jambret yang Beraksi di CFD Jakarta Ditangkap Polisi
PDIP Prioritaskan Andika Perkasa Calon Gubernur DKI Jakarta
Kaesang Maju Pilgub Jakarta, NasDem: Semua Punya Hak Sama
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap