visitaaponce.com

Jumlah Kendaraan Meningkat Semenjak Ganjil Genap Diberlakukan

Jumlah Kendaraan Meningkat Semenjak Ganjil Genap Diberlakukan
Petugas Kepolisian memberhentikan kendaraan dan memberikan imbauan.(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

PENGAMAT transportasi dan tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai ada peningkatan jumlah kendaraan semenjak kebijakan ganjil genap diterapkan di DKI Jakarta. Ia mengatakan dengan adanya ganjil genap membuat masyarakat membeli kendaraan yang berdampak pada kemacetan.

"Ada yang menyatakan kondisi sudah normal kembali dalam konteks kehidupan ekonomi. Tapi yang jelas ada peningkatan jumlah kendaraan semenjak ganjil genap diberlakukan, karena setiap orang akan mencoba menambah jumlah kendaraan agar tidak terkena aturan ganjil genap," kata Yayat, kepada Media Indonesia, Sabtu (11/2).

Selain itu, Yayat menilai kepadatan kendaraan di jalanan juga disebabkan oleh tidak adanya tilang manual oleh kepolisian. Ia mengatakan dengan tidak adanya tilang manual, membuat warga berani keluar rumah membawa kendaraan.

"Tidak adanya petugas yang bertindak menilang bagi pelanggar lalu lintas membuat mereka yang tadinya tidak bawa kendaraan khususnya motor berani keluar karena yakin tidak ada yang menilang," katanya.

Baca juga: BPBD DKI: 10 Ruas Jalan di Jaktim Hingga Jakbar Tergenang Hingga 40 Cm

Ia mengatakan pengendara yang tidak tertib berlalu lintas juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. Di antaranya ialah melawan arus dan parkir sembarangan.

"Parkir yang melanggar aturan bisa membuat hambatan samping kiri kanan jalan, sehingga ruas badan jalan semakin menyempit," katanya.

Ia menilai sebaiknya polisi kembali bertugas di lapangan dan memberlakukan tilang manual, tetapi pada jam sibuk saja. Misalnya, ganjil genap diberlakukan pukul 06:00 hingga 10:00 dan tetap berlaku tilang lapangan. Namun, di luar jam tersebut kembali melakukan penindakan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).

"Jadi, tindakan hukuman diatur berdasarkan jam ganjil genap, sehingga kesemrawutan dan kemacetan akibat tidak adanya tindakan di lapangan diharapkan mampu kembali menata kemacetan," katanya.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat