visitaaponce.com

KRL Dilempari Batu, Aksi Vandalisme Warga Harus Dicegah

KRL Dilempari Batu, Aksi Vandalisme Warga Harus Dicegah
Kejadian pelemparan batu terjadi menimpa gerbong wanita KRL pada Minggu (7/5) kemarin.(MI/Fauziah)

AKSI pelemparan batu ke KRL Jabodetabek di Stasiun Tanjung Barat harus dicegah agar tidak terjadi berulang kali lagi. Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menyebut sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga di wiilayah yang dilalui oleh Jalur KRL Jabodetabek agar tidak melakukan vandalisme.

Sosialisasi itu sudah terus-menerus dilakukan bahkan saat Ramadan dengan melaksanakan tarawih keliling bersama unsur tiga pilar.

"Dari sosialisasi kan kita sudah terus-menerus. Apalagi kemarin di bulan suci ramadan kita intens untuk tarawih keliling di masjid-masjid," ungkap Munjirin ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (8/5).

Baca juga: Memprihatinkan, Aksi Pelemparan Batu di KRL Kena Gebong Wanita

Di sisi lain, ia turut prihatin dengan kejadian tersebut. Ia menegaskan, di Kelurahan Tanjung Barat hingga Lenteng Agung, edukasi kepada warga sudah dilakukan.

"Dan kalau untuk masalah yang kemarin kejadian, itupun di lokasi tersebut sudah intens Lurah Tanjung Barat dan Lurah Lenteng Agung di daerah situ sudah sosialisasi masif. Tinggal kita tiga pilar untuk menjaga bersama-sama," tegasnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Insiden Pelemparan Batu ke KRL Jakarta-Bogor

Sebelumnya, kejadian pelemparan batu terjadi menimpa gerbong wanita KRL pada Minggu (7/5) kemarin. Akibat kejadian itu, satu penumpang luka ringan dan sudah diobati oleh petugas. 

PT KCI prihatin atas kejadian pelemparan batu yang mengenai kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Tanjung Barat (7/4). Manajer Humas PT KCI Leza Arlan menyebutkan pelemparan batu mengenai kereta khusus wanita.

"Dapat disampaikan bahwa kejadian Pelemparan batu pada salah satu kereta commuterline benar adanya. Kereta yang terkena pelemparan adalah Kereta Khusus Wanita (KKW) pada KA 4326 (Jakarta-Bogor)," kata Leza.

Kejadian pelemparan batu ini berimbas pada salah seorang pengguna yang menjadi korban. Pengguna tersebut langsung diberikan pemeriksaan dan pengobatan di poskes Stasiun Citayam. Setelah kondisi korban membaik, diperbolehkan untuk pulang.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, karena dapat membahayakan pengguna yang ada di dalam commuterline. Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar rel dan Stasiun untuk turut menjaga fasilitas umum dan tidak melakukan aksi vandalisme yang bisa membahayakan," ungkapnya.

Kejadian pelemparan batu Ini bukan yang pertama kalinya. Tahun lalu kejadian serupa terjadi di Stasiun Buaran. Pelaku merupakan orang dengan gangguan. Sementara pada 2015 silam, pelemparan batu dilakukan anak-anak di sekitar Stasiun Cakung.

Leza menegaskan, bagi yang melihat aksi vandalisme dapat melaporkan ke akun media sosial resmi @commuterline atau ke kontak center 021 121. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat