visitaaponce.com

Legislator Pengaturan Jam Kerja Harus Matang, Jangan Tambah Masalah

Legislator : Pengaturan Jam Kerja Harus Matang, Jangan Tambah Masalah
Ilustrasi kemacetan Jakarta(MI/Usman Iskandar)

KETUA Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail mengatakan, skema pengaturan jam kerja guna mengatasi kemacetan di Ibu Kota harus direncanakan dengan matang. Jangan sampai pelaksanaan hasil kajian itu justru menimbulkan masalah baru yang mengundang kemacetan pagi, siang dan sore hari.

"Sejauh ini, kalau saya melihat sepertinya pengaturan jam kerja layak untuk dimatangkan sebagai salah satu alternatif solusi mengurai kemacetan di DKI," kata Ismail melalui sambungan telepon, di Jakarta, Kamis (11/5).

Karena lalu lintas (lalin) di wilayah Jakarta mengalami macet terus sejak dulu sampai sekarang, Pemprov DKI Jakarta membuka wacana pengaturan masuk jam kerja kantor, lanjut Ismail.

Baca juga : Pengurangan Hari Kerja Dinilai Lebih Efektif Kurangi Kemacetan Jakarta

Politisi PKS itu menambahkan, dua hal yang menjadi catatan untuk skema pengaturan jam kerja di Jakarta. Pertama, interval waktu masuk kerja yang direncanakan apakah memang efektif mengurai kemacetan.

Waktu masuk kerja berdasarkan rencana yakni pukul 08.00 WIB dan pukul 10.00 WIB. 

Baca juga : Ada Proyek Saluran Air Hingga November, Ruas Jalan Jaksel Ini Rawan Macet

"Terkait dengan interval waktu (masuk kerja), itu harus memperhatikan apakah efektif mengurai kemacetan atau tidak signifikan," ungkap Ismail.

Catatan kedua adalah keterlambatan produktivitas kantor kemungkinan besar terjadi karena jam kerja yang berbeda.

Disebutkan pula intinya bukan mengatur jam kerja. Namun warga DKI lebih memilih solusi pembenahan moda Transportasi jadi cara untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Sebab, bisa jadi pekerja di departemen A yang masuk pukul 08.00 WIB membutuhkan kehadiran pekerja lain di departemen B yang masuk pukul 10.00 WIB.

Karena itu, pihaknya menekankan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta selaku yang berwenang atas pengaturan jam kerja perlu mematangkan program tersebut.

"Kedua hal ini perlu dikaji benar-benar sebelum diterapkan. Tapi, ini sebagai sebuah usulan layak didukung untuk dimatangkan dulu kajiannya, jangan kemudian langsung diterapkan," jelas Ismail.

Catatan Media Indonesia atas dasar pendapat pengamat menyebutkan, perubahan jam kerja bakal menimbulkan kemacetan dua gelombang. Karena itu, warga DKI menilai pengaturan jam kerja itu tidak bakal efektif. Malah bisa sebaliknya bikin macet sampai siang hari. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat