visitaaponce.com

Rp66 Miliar untuk Subsidi Tarif LRT Jabodebek

Rp66 Miliar untuk Subsidi Tarif LRT Jabodebek
Presiden Joko Widodo naik kereta LRT dari Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas usai meresmikan LRT Jabodebek di Jakarta(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

DIRJEN Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal menyampaikan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp66 miliar untuk subsidi tarif kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) hingga akhir tahun, dengan skema kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO).

Subsidi itu berupa diskon tiket LRT Jabodebek sebesar 78% yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas stasiun kereta. Promo ini berlaku selama sebulan, mulai Senin, 28 Agustus 2023, sampai dengan akhir September ini.

Setelah promo tarif flat berakhir, tarif LRT Jabodebek akan kembali normal dengan perhitungan Rp5.000 untuk kilometer (km) pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya. Untuk rute terjauh Harjamukti-Jatimulya sebenarnya dipatok Rp27.400, namun pemerintah memberikan potongan tarif menjadi Rp20.000 per orang. Skema tarif ini diberlakukan pada awal Oktober 2023.

Baca juga: KAI Commuter Siapkan Akses Integrasi Dengan LRT Jabodebek

"Pagunya Rp66 miliar. Yang tarif Rp5.000 itu sampai September. Setelah itu tarifnya sesuai jarak lintasan, maksimal Rp20.000. Semua PSO," ujar Risal usai meresmikan LRT Jabodebek di Jakarta, Senin (28/8).

Ia menerangkan pemberian subsidi tarif itu penting guna menarik minat masyarakat menjajal moda transportasi terbaru tersebut. Adapun penetapan tarif LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

Baca juga: LRT Jabodebek Resmi Beroperasi, Jokowi Harap Masyarakat Berbondong-Bondong Naik Transportasi Publik

"Dengan subsidi tarif ini yang penting masyarakat bisa naik kereta api dengan aman, murah dan lancar," tegas Risal.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan subsidi PSO untuk tarif LRT Jabodebek berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun, untuk di 2024, masih belum dipastikan besaran subsidi tarif tersebut.

"Ini kan sudah dianggarkan di Kementerian Perhubungan. Nanti untuk 2024, besarannya tergantung penetapan harga tiketnya," katanya.

Menkeu menilai pemberian subsidi PSO pada tarif LRT Jabodebek wajar karena merupakan angkutan moda transportasi terbaru. Ia menegaskan terus mendukung kemajuan mobilitas masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik di Tanah Air.

Nantinya terdapat 434 perjalanan LRT Jabodebek yang siap melayani penumpang setiap hari. Dimana kapasitas satu rangkaian LRT Jabodebek dapat menampung hingga 1.308 penumpang.

Total ada 31 rangkaian kereta (trainset) disiapkan. LRT Jabodebek melayani masyarakat di 18 stasiun yang menghubungkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat