Soal Polusi Udara, Pengamat Nilai Pemerintah Harus Tegas Batasi Kendaraan Pribadi
![Soal Polusi Udara, Pengamat Nilai Pemerintah Harus Tegas Batasi Kendaraan Pribadi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/4002df3a5672d5500c9539b2d0014362.jpeg)
PENGAMAT tata kota Yayat Supriyatna mendorong pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah ekstrem untuk membatasi kendaraan bermotor. Sebab, kendaraan bermotor diduga menjadi penyebab utama polusi udara yang melanda wilayah Jabodetabek.
Yayat mengatakan, sesungguhnya baik pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah memiliki sejumlah rencana untuk mengurangi kendaraan bermotor namun hingga hari ini belum sempurna implementasinya dan bahkan ada yang belum dieksekusi.
Contohnya soal peningkatan tarif parkir yang hingga kini belum dilakukan di semua lokasi parkir.
Baca juga: Tindakan Tegas ke Penyumbang Polusi Udara Jadi Keharusan, Pemerintah juga Perlu Lakukan Ini
"Itu salah satu upayanya. Kalau tarif parkir tinggi dan terbatas, orang juga akan mikir-mikir untuk bawa mobilnya," kata Yayat dalam MRT Jakarta Fellowship Program di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Pemprov DKI juga didorong untuk secepatnya mengeksekusi program jalan berbayar elektronik atau 'electronic road pricing' (ERP) untuk membatasi kendaraan bermotor.
Baca juga: Indonesia Ikuti Langkah Tiongkok untuk Penanganan Polusi
Ia mencontohkan di Singapura, warga akan lebih memilih untuk menggunakan angkutan umum dengan tarif yang murah dan konektivitas tinggi dibandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi yang tarif parkirnya tinggi serta dikenakan ERP di ruas-ruas jalan utamanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi menyebut, kebijakan 'push strategy' dengan pembatasan kendaraan dan kenaikan tarif parkir yang tinggi akan efektif membuat pengendara pribadi beralih ke angkutan massal. Hal ini berdasarkan kajian dari Universitas Indonesia pada 2019 lalu.
"Kalau gedung seperti mall diminta menaikkan parkir dan mengurangi lahan parkirnya itu sebetulnya senang-senang saja. Karena mereka jadi punya tambahan space untuk retail. Pengelola gedung misal seperti GBK juga senang tidak perlu pusing-pusing mikirin bagaimana parkir mobil penuh kalau yang bawa mobil berkurang," jelas Effendi.
Sementara itu, PT MRT Jakarta juga terus berupaya merayu masyarakat agar mau beralih ke angkutan umum seperti berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan angkutan pengumpan seperti dengan TransJakarta dan swasta.
"Kita dengan start up transportasi daring sistem ini sudah merambah 30 lokasi untuk menjemput warga menuju stasiun MRT. Tidak ada fee untuk kita tapi yang penting saat ini warga tidak gunakan angkutan pribadinya," kata Effendi.
Selain itu, MRT Jakarta juga bekerja sama dengan perusahaan swasta dari tenan kuliner, pusat perbelanjaan, transportasi daring, hingga bioskop untuk menghadirkan promo khusus pengguna MRT Jakarta.
"Kontribusi program-program ini pada penumpang MRT Jakarta bisa sampai 35%. Terobosan ini yang berbeda dan berhasil kita lakukan di Jakarta. Padahal saat kita belajar ke Malaysia, mereka susah sekali naikkan jumlah penumpang," imbuh Effendi. (Z-10)
Terkini Lainnya
49% Warga Jakarta tidak Setuju Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor
Joe Biden Bersikap Tegas pada Konferensi Senjata Api Meski Dihadang Demonstran
Pembatasan Kendaraan Tidak Cukup Atasi Macet Jakarta
Pembatasan Masa Jabatan Presiden Harus Jadi Pedoman Berbangsa
Turis Asal Tiongkok Sudah Bisa Masuk Bali Mula Besok
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Anak Disarankan Banyak Konsumsi Buah saat Polusi Udara Tinggi, Apa Alasannya?
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Hadapi Polusi Udara, Anak Direkomendasikan Banyak Makan Buah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap