visitaaponce.com

KLHK Klaim Kualitas Udara Jakarta Alami Perbaikan

KLHK Klaim Kualitas Udara Jakarta Alami Perbaikan
Langit biru menghiasi Jakarta setelah beberapa waktu digempur polusi udara(MI/Usman Iskandar)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memantau kualitas udara Jabodetabek terus mengalami perbaikan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Harian Satgas Pengendalian Polusi Udara Jabodetabek KLHK Sigit Reliantoro.

“Kalau lihat pagi ini saya gembira, karena pagi ini hanya dua yang kuning dan tidak sehat. Ini yang selalu itu di Lubang Buaya dan Bantargebang. Karena di Lubang Buaya kan pembakaran oleh penduduk untuk usaha-usaha mereka, sementara Bantargebag terkait dengan TPA-nya,” kata Sigit di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).

Ia membeberkan, di dalam kota sendiri, sejakn 4 September 2023 kualitas udara di Jakarta terus mengalami perbaikan, dari yang tadinya dalam kategori buruk menjadi relatif sedang.

Baca juga : Jakarta Jadi Kota Besar dengan Kualitas Udara Terburuk Kelima di Dunia 

“Memang dua hari yang lalu ada kuning di kota karena habis tanggal 7 September 2023 banyak kemacetan di dalam kota, tapi setelah itu ke sini-sini sudah mulai bagus, sudah biru, artinya sedang,” jelas Sigit.

Menurut dia, perbaikan kualitas udara di Jakarta merupakan buah dari upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak beberapa waktu ke belakang. Mulai dari teknologi modifikasi cuaca (TMC), penertiban PLTU, penertiban kegiatan pembakaran, hingga uji emisi.

Baca juga : Satgas Pencemaran Udara Awasi 32 Perusahaan di Jabodetabek

Ia juga meyakini Presiden Joko Widodo bersama dengan kementerian dan stakeholder terkait telah membahas tentang rencana jangka panjang, menengah dan pendek untuk penanganan polusi di Jabodetabek.

Menurut Sigit, beberapa langkah panjang yang dilakukan ialah transisi energi, mendorong penggunaan transportasi umum hingga membuat zona-zona yang hanya boleh dilewati kendaraan dengan emisi rendah.

“Ini solusi berkelanjutan. Karena masalahnya sudah dari lama. Kalau gak diselesaikan secara berkelanjutan, bagaimana pusat ekonomi Jakarta bisa berjalan. Pertumbuhan penduduk masih terjadi, dan tentu gaya hidup kita juga berubah, tentu harus disesuaikan,” pungkas dia. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat