visitaaponce.com

ERP Dipandang Efektif Kurangi Kemacetan dan Polusi Udara Jakarta

ERP Dipandang Efektif Kurangi Kemacetan dan Polusi Udara Jakarta
Suasana lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/2).(MI/ADAM DWI)

DIREKTUR Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan penerapan sistem jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) dinilai lebih efektif mengurai kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Jakarta.

"Jadi siapapun yang membuat macet dan polusi itu semuanya kena denda dengan ERP," kata Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang seperti dilansir dari Antara, Selasa (10/10).

Deddy menilai ERP lebih efektif dan tepat sasaran dibanding dengan dua sistem pengendalian lalu-lintas sebelumnya, yaitu sistem 3 in 1 dan sistem Ganjil-Genap (gage). Dia menambahkan penerapan ERP bisa memberikan rasa adil bagi semua pengendara di Jakarta.

Baca juga: Dishub : ERP Masih Dibahas, Ojol Tetap Menolak

"Menurut saya ERP ini adil, kalo gage masih belum adil mereka yang mampu bisa memiliki dua kendaraan, belum lagi ada yang curang, satu kendaraan pelatnya dua," kata dia.

Deddy juga memaparkan sejumlah manfaat dari penerapan ERP untuk masyarakat di antaranya seperti, mengurangi kebisingan yang dihasilkan bunyi kendaraan, menurunkan tingkat polusi udara (emisi gas buang) yang berasal dari asap kendaraan, volume kendaraan berkurang, tingkat kecelakaan berkurang, kegiatan masyarakat akan lebih produktif, dan meminimalkan kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Penerapan ERP Butuh Proses Panjang

Kemudian untuk pengguna jalan, kata dia, dapat memberikan kenyamanan berkendara, perjalanan menjadi lebih tepat waktu, kemudahan pembayaran, kemudahan berpindah moda ke angkutan umum, dan jalur TransJakarta lebih lancar.

Sedangkan bagi pemerintah bisa mengatasi kemacetan, keberlanjutan sistem dan operasional, mempermudah penerapan pembatasan lalu lintas, peralihan moda kendaraan pribadi ke angkutan umum, meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen permintaan, mengurangi subsidi BBM. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat