visitaaponce.com

Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Perluas Layanan Integerasi Angkutan Umum

Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Perluas Layanan Integerasi Angkutan Umum
Integerasi angkutan umum di Jakarta(Antara)

PEMPROV DKI Jakarta terus memperluas layanan angkutan umum dengan mengintegrasikan sebanyak mungkin rute ke dalam layanan TransJakarta. Tujuannya guna mengurangi kemacetan serta polusi udara.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, saat ini tingkat warga yang menggunakan angkutan umum baru 18,74%. Angka ini masih jauh dari target 60% yang diharap tercapai pada 2030. Sementara itu, tingkat polusi udara di Jakarta masih mencapai 68% dari target 50% pada 2030.

"Warga masih mengandalkan kendaraan pribadi. Maka ada inefisiensi di dana BBM 44% oleh kendaraan pribadi. Artinya digunakan pribadi maka polusi udara jadi tinggi. 2018 polusi 76%. 2023 ini begitu kami meningkatkan layanan angkutan umum integrasi utuh berdasarkan studi Dinas Lingkungan Hidup polusi udara turun 68% tapi melihat angka ini masih cukup tinggi. Karena target Jakarta pada 2023 bisa kurangi jadi sekitar 50% 2030 dan 2050 net zero emissions," ucap Syafrin, Minggu (14/1).

Baca juga: Transjakarta Perpanjang Jam Operasional Layanan Selama GDA Di JIS

Pada 2023 lalu, genap 100 unit bus listrik beroperasi di Jakarta. Ditargetkan pada tahun ini ada 200 bus listrik lagi yang beroperasi sebagai komitmen TransJakarta mengelektrifikasi armadanya guna mengurangi polusi.

Sementara itu, dari data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) di 2023, di Jabodetabek, permukiman dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan rata-rata harga pada tiap perumahan. Didapatkan 158 perumahan Kelas Atas, 268 perumahan Kelas Menengah, dan 1.584 perumahan Kelas Bawah, sehingga didapatkan total sebanyak 2.010 Perumahan. Tidak sampai 5% kawasan perumahan itu mendapat fasilitas layanan angkutan umum.

Kemudian, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkapkan ada 117 perumahan yang berada di kawasan Bodetabek berupa perumahan kelas menengah dengan harga rumah di atas Rp1 miliar tidak terjangkau angkutan umum.

Baca juga: Ruas Jalan Gajah Mada Amblas, 3 Rute TransJakarta Dialihkan

"Warga di perumahan ini berpotensi membawa kendaraan pribadi masuk ke Jakarta dan dapat berimbas pada penambahan kemacetan di dalam kota," ungkap Plt Kepala BPTJ Suharto.

Ia pun berencana untuk memperluas layanan angkutan Jabodetabek Residence (JR) Connexion ke perumahan-perumahan tersebut dalam waktu dekat. Selain itu, ia juga meminta kepada Pemprov DKI dan Trans-Jakarta agar mau memperluas layanannya ke wilayah-wilayah Bodetabek.

"Kami ajak (TransJakarta) untuk bisa melayani 117 perumahan elit tadi. Apa berhenti di Cawang, apa berhenti di mana. Tapi setidaknya 117 tadi nggak mungkin selesai satu periode 2024. Ini kami akan bicarakan lagi. 2024 kami harapkan ada koordinasi lanjut," jelasnya.

Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza menyambut baik ajakan dari BPTJ untuk memperluas layanan ke perumahan agar melayani perpindahan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Menurut dia, menyelesaikan masalah kemacetan serta polusi tidak bisa dilakukan sendirian tetapi dengan kolaborasi. Selain itu, TransJakarta memiliki armada Royaltrans yang memang diperuntukkan melayani warga di perumahan dengan tarif nonsubsidi. Saat ini rute Royaltrans sudah menjangkau beberapa kawasan perumahan seperti Cibubur, BSD, hingga Bintaro.

"Dan itu tentu akan berdampak mengurangi arus kendaraan pribadi yang berasal dari luar DKI," kata Welfizon.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyatakan, perluasan rute Trans-Jakarta ke wilayah perumahan sangat dimungkinkan. Perluasan rute ini pun dinilainya tidak akan membebani APBD karena dapat menggunakan tarif nonsubsidi.

"Tahun 2025, PT TransJakarta mentargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari. Untuk mencapai target itu ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bodetabek," tutur Djoko.

Di samping itu, layanan TransJakarta semakin hari sudah semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah penumpang TransJakarta bahkan melebihi angka sebelum pandemi yakni 1,1 juta penumpang per hari. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat