Selasa Pagi, Jakarta Masih Jadi Kota Terpolusi di Dunia
![Selasa Pagi, Jakarta Masih Jadi Kota Terpolusi di Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/6501e5d9d94ce20237be3442ea40a03f.jpg)
JAKARTA masih menjadi kota terpolusi di antara 117 negara di dunia berdasarkan laporan laman IQAir pada Selasa, pukul 05.58 WIB.
Kualitas udara di Jakarta masuk kategori sangat tidak sehat dengan poin 213 atau memiliki tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 138 mikrogram per meter kubik.
Angka ini menunjukkan 27,6 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga : Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
Jakarta dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia, berada di urutan kedua, setelah Tangerang dengan indeks kualitas udara terburuk di angka 235.
Tetapi, bila dibandingkan dengan 116 negara lain, indeks kualitas udaranya berada di peringkat pertama yang terburuk, diikuti Delhi, India yang berada pada angka 202 dan Lahore, Pakistan (179).
Adapun rekomendasi kesehatan bagi warga di Jakarta mengingat kualitas udara yang tidak sehat yakni menghindari aktivitas di luar ruangan dan mengenakan masker saat berada di luar rumah. Lalu menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Baca juga : Minggu (5/5), Kualitas Udara DKI Jakarta tidak Sehat
PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga.
Paparan PM2,5 dalam jangka panjang yakni berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis dan penurunan pertumbuhan fungsi paru-paru pada anak-anak.
Tingkat kualitas udara masuk kategori kategori baik, yakni tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk pada Minggu Pagi
Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Selanjutnya, kategori tidak sehat yakni tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dengan rentang PM 2,5 sebesar 101-199.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. (Ant/P-5)
Terkini Lainnya
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
Sering Terpapar Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Pemerintah Cari Cara Atasi Polusi Udara di Musim Liburan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Anak Disarankan Banyak Konsumsi Buah saat Polusi Udara Tinggi, Apa Alasannya?
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, Peringkat Ketiga Dunia
Pemprov DKI Modifikasi Cuaca untuk Tangani Udara Buruk di Jakarta
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap