visitaaponce.com

Urbanisasi Dorong Pertumbuhan TOD di Kota Hujan

Urbanisasi Dorong Pertumbuhan TOD di Kota Hujan
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Stasiun Bogor(Antara)

PENINGKATAN urbanisasi di sekitar Stasiun Bogor telah mendorong pertumbuhan konsep Transit-Oriented Development (TOD), yang menjanjikan integrasi antara hunian, transportasi umum, dan fasilitas publik. Konsep ini tidak hanya memfasilitasi mobilitas yang lebih baik, tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas hidup penduduk kota dengan menyediakan akses mudah ke berbagai layanan.

Berdasarkan hasil riset Flash Report Rumah123, Bogor menjadi wilayah dengan kenaikan harga hunian tertinggi di Jabodetabek hingga 5,6%. Kemudian disusul Depok (2,4%), Tangerang (1,3%) Bekasi (1,9%), dan Jakarta (0,8%). Lalu untuk Pulau Jawa, Surakarta memimpin kenaikan sebesar 2,3 persen, diikuti Semarang (2,1%) dan Bandung (0,4%). 

“Pertumbuhan harga hunian di Bogor yang konsisten didukung dengan berbagai macam faktor, seperti perkembangan infrastruktur. Tingginya permintaan juga dipengaruhi oleh keinginan memiliki rumah dengan harga yang lebih terjangkau, lingkungan yang lebih asri, dan akses yang mudah ke pusat kota,” ucap  Head of Research Rumah123 Marisa Jaya. 

Baca juga : Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler

Selain itu, sepanjang kuartal I 2024, tiga kota di Jabodetabek yang mencatatkan pertumbuhan harga hunian secara kuartalan adalah Bogor (3,2%), Depok (1,3%) dan Tangerang (0,7%). Adapun di Pulau Jawa, pertumbuhan kenaikan harga pada kuartal I dipimpin Surakarta (2,4%), Bandung (1,8%) dan Semarang (0,1%). 

Secara kuantitatif, peningkatan hunian di sekitar Stasiun Bogor juga berdampak positif pada ekonomi lokal. Menurut analisis terbaru, nilai properti di area TOD cenderung lebih stabil dan bahkan mengalami kenaikan nilai yang signifikan seiring dengan pembangunan infrastruktur transportasi yang lebih baik.

Selain itu, Kalangan pekerja yang tinggal di kawasan greater Jakarta seperti Bogor, kini bisa memiliki lebih banyak pilihan hunian dengan akses mudah ke pusat transit transportasi yang bakal memudahkan perjalanan menuju tempat kerja. Kawasan hunian vertikal Grand Central Bogor yang berlokasi persis di sebelah Stasiun Bogor mulai dibangun.

Baca juga : Infrastruktur Berkembang, Timur Jakarta Menjadi Magnet Hunian

Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menyampaikan dengan mengoptimalkan keunggulan lokasi di kota hujan, area komersial di Grand Central Bogor akan dioptimalkan untuk mendukung kegiatan wisata kawasan. Penghuni juga bisa menikmati keasrian lingkungan melalui Sky Garden dan Riverside Park.

"ADCP merupakan perusahaan properti dengan spesialis pengembangan TOD yang pertama dan paling besar di Indonesia. Secara konsisten, konsep ini kami hadirkan untuk menjadi solusi terbaik bagi masyarakat khususnya yang memiliki mobilitas tinggi dengan konsep hunian work-life balance di setiap proyek yang kami kembangkan," ujar Rizkan.

Grand Central Bogor menawarkan berbagai tipe hunian, mulai dari studio yang dijual dengan harga mulai dari Rp500 jutaan hingga unit 2 kamar tidur dengan harga Rp865 juta. Unit komersialnya juga tersedia dengan harga mulai Rp 4 miliar. Pembangunan ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2026.

"Antusiasme masyarakat sangat baik dengan penjualan sudah mencapai 322 unit, dan kami yakin pembangunan ini akan mempercepat penjualan kami. Kami juga menyediakan kemudahan seperti subsidi biaya akad dan KPR, sehingga pembelian bisa dilakukan dengan hanya Rp5 juta all in atau tunai bertahap tanpa depe," kata dia. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat