visitaaponce.com

Presiden tidak Gelar Open House di Lebaran Tahun Ini

Presiden tidak Gelar Open House di Lebaran Tahun Ini
Presiden Joko Widodo(BPMI Setpres)

Presiden Joko Widodo tidak akan menggelar open house pada lebaran tahun ini. Ia pun mempersilakan para menterinya untuk berkumpul bersama keluarga baik di Jakarta maupun di kampung halaman masing-masing.

"Presiden memutuskan tidak open house, jadi tidak perlu bertemu di hari lebaran. Kan masih ada hari lain. Presiden juga mengerti, menteri punya keluarga, punya saudara yang sudah lama tidak ketemu,"  Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Kamis (20/4).

"Prinsipnya presiden sudah meminta jajaran untuk berlebaran dengan keluarga. Mau di Jakarta, mau di kampung halaman silahkan," sambungnya.

Baca juga: Presiden Persilakan Staf Istana Berkumpul dengan Keluarga saat Lebaran

Kepala Negara juga mempersilakan staf Istana Kepresidenan untuk mudik dan merayakan Idul Fitri 1444 H bersama keluarga masing-masing. Pada lebaran kali ini, Kepala Negara hanya meminta didampingi perangkat sangat terbatas.

"Tahun ini kan sudah tidak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, jadi Presiden ingin para pegawai menggunakan kesempatan tahun ini untuk berkumpul lagi dengan keluarga. Yang mau mudik, silakan. Presiden hanya minta perangkat sangat terbatas yang melekat," tuturnya.

Baca juga: Presiden Ingatkan Masyarakat Covid-19 Agak Meningkat

Jokowi dijadwalkan merayakan Lebaran di Surakarta, Jawa Tengah, bersama istri, anak, menantu, dan para cucu. Saat ini, ia sudah berada di Kota kelahirannya tersebut.

Saat lebaran nanti, Jokowi juga tidak akan didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kedua menteri itu biasanya secara bergantian selalu mendampingi presiden saat berada di luar kota.

Meski sedang menjalani cuti bersama dengan keluarga di Surakarta, Jokowi tetap akan memantau dan menerima laporan dari para menteri terkait pelayanan mudik.

"Presiden selama cuti hanya akan bersama keluarga. Namun, tetap memantau dan menerima laporan dari para menteri, terutama yang terkait mudik," tandas Bey.

Tahun ini merupakan pertama kalinya arus mudik berlangsung setelah status PPKM dicabut pada akhir tahun lalu. Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik akan melonjak hingga 45% dari tahun sebelumnya, menjadi 123 juta orang. Tahun lalu, angka pemudik hanya 86 juta orang. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat