Kala Aksi Monyet tak Bersahabat
![Kala Aksi Monyet tak Bersahabat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/07/c0f53700fa3110c9f2918cf6447ad010.jpg)
TANAMAN hortikultura milik warga di Kedusunan Bunut, Desa Citamba, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belakangan ini menjadi bulan-bulanan serbuan monyet ekor panjang.
Gerombolan primata ini turun dari Gunung Galunggung diduga karena di pegunungan sudah tidak ada lagi yang bisa dimakan akibat kemarau panjang. Aksi terjadi sejak Ramadan hingga saat ini. Monyet-monyet makin menjadi dalam menjarah tanaman milik warga.
“Lahan perkebunan mengalami kerusakan atas serangan hama monyet. Tanaman singkong, ubi, pisang, jagung, dan kacang tanah habis dimakan,” kata Sekretaris Desa Citamba, Rudi Rusnandi, kemarin.
Rudi mengatakan serangan hama monyet itu dipastikan karena di Gunung Galunggung tidak ada makanan. Akibatnya, mereka turun pada malam dan siang hari secara bergerombol untuk mencari makanan.
Pihaknya sudah berusaha mengusir monyet, tetapi binatang itu tetap saja berulah kembali.
“Kami sudah berupaya mengusir puluhan monyet dengan cara mengerahkan anjing dan berbagai peralatan untuk mengusir,” ujarnya.
Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah Tasikmalaya, Didin Syarifudin, mengatakan monyet ekor panjang turun dari Gunung Galunggung pada musim kemarau untuk mencari makanan.
“Kami akan siap membantu warga menghalau monyet supaya kembali ke habitat yakni Gunung Galunggung. Caranya dengan ditakut-takuti menggunakan mercon atau senapan angin,” tuturnya.
Setali tiga uang. Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya terus mencegah kawanan monyet ekor panjang masuk ke kawasan permukiman dan menyerang wisatawan.
Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Sudadi, di Gunungkidul, mengatakan serbuan monyet ekor panjang itu sudah lama terjadi, yakni sekitar 5 tahun. Serangan monyet itu berlangsung setiap musim kemarau.
“Untuk tahun ini baru sekitar tiga bulan terakhir mereka menyerbu permukiman warga. Terkadang mengganggu wisatawan yang berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran,” kata Sudadi, seperti dikutip Antara, kemarin. (Kristiadi/X-4)
Terkini Lainnya
Gejala dan Penularan Dari Virus B Mematikan yang Terjadi di Hong Kong
Dua Anak Kecil di Depok Diserang Monyet Liar Hingga Luka Parah
Musim Kemarau, Ratusan Monyet Ekor Panjang di Banyumas Masuk Permukiman
Kelaparan Kawanan Monyet Sowan ke Warga Desa di Kabupaten Tegal
Ratusan Monyet Rusak Tanaman Palawija Milik Warga di Tasikmalaya
Warga Kampung Andir Resah dengan Gerombolan Monyet Liar
Tapera Dikhawatirkan tak Akomodasi Kebutuhan Kalangan Menengah ke Bawah
AS Enggan Disebut Ringankan Sanksi Pendudukan di Tepi Barat
Perampasan 800 Hektare Tanah Palestina Bukti Israel Abai Hukum Internasional
135 Pengungsi Rohingya Sembunyikan Kapal Jauh dari Lokasi Pendaratan
Makin Masif, Pemasangan Poster Anies di Rumah Warga Jadi Gerakan Sosial
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap