PKL Malioboro Diingatkan Segera Vaksinasi Covid-19
![PKL Malioboro Diingatkan Segera Vaksinasi Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/59ab09ddc026c5aeea486663659887ac.jpg)
UNIT Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta meminta sekitar 25% pedagang kaki lima di kawasan Malioboro yang belum menjalani vaksinasi covid-19 melalui program vaksinasi massal, awal Maret lalu, untuk segera melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kami minta kesadaran semua pedagang untuk menjalani vaksinasi. Sebagian besar sudah divaksinasi. Yang belum, kurang dari 25% saja," kata Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto, Kamis (25/3).
Menurut dia, saat pelaksanaan vaksinasi massal, awal Maret lalu, masih ada pedagang yang memilih tidak datang pada jadwal vaksinasi yang sudah
ditentukan karena masih merasa khawatir dengan program vaksinasi.
Baca juga: Total Rp18,7 Miliar Dana Keistimewaan Untuk 32 Kelurahan di DIY
"Biasanya, mereka ingin melihat apakah ada teman-teman mereka yang mengalami dampak atau efek samping usai divaksinasi. Setelah memastikan
tidak ada efek samping berat, pedagang pun menjadi lebih yakin," katanya.
Pada hari pertama dan kedua vaksinasi massal, Ekwanto menyebut hanya ada sekitar 50% undangan yang datang. Namun, jumlah undangan yang datang melonjak signifikan pada hari ketiga dan keempat vaksinasi.
"Pedagang yang seharusnya diundang pada hari pertama dan kedua, justru datang pada hari ketiga dan keempat setelah merasa lebih yakin," katanya.
Sedangkan untuk pedagang yang belum menjalani vaksinasi dan ingin melakukan vaksinasi, diminta datang ke kantor UPT Kawasan Cagar Budaya terlebih dulu untuk mendapat pengantar vaksinasi ke klinik atau Puskesmas.
"Nama pedagang sudah tercatat dalam daftar penerima vaksin karena sudah didaftar pada awal Maret. Untuk bisa mengakses vaksinasi, mereka perlu surat pengantar dari UPT. Bisa kami arahkan ke Puskesmas Danurejan, Gondomanan, atau Gedongtengen," katanya.
Ekwanto berharap seluruh pedagang yang belum divaksinasi sudah dapat memenuhi kewajiban mereka dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
Sedangkan bagi pedagang yang tetap enggan divaksinasi dengan alasan apapun akan diwajibkan menjalani tes cepat (rapid test) antigen tiap dua hari sekali jika tetap ingin berjualan.
"Sudah ada komitmen dengan ketua paguyuban pedagang. Rapid test antigen ini dilakukan secara mandiri. Tujuannya supaya memberikan rasa aman untuk pedagang yang berjualan," katanya.
Jika ada yang belum vaksinasi maka berpotensi terpapar dan bisa menularkan ke orang lain.
"Kami ingin memastikan pedagang pun bisa berjualan dengan aman. Jangan ada yang berlubang-lubang," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Produk Furnitur Bantul Diminati Pasar Eropa dan Amerika
Mendag Zulhas Lepas Ekspor Produk Dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol
Harga Beras Penyumbang Deflasi Tertinggi di DIY
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Sleman Miliki Aglaonema Park dengan Koleksi 90.000 Tanaman
Tragis, Anak Bunuh Ayah Kandung di Karanggayam Kebumen, Pelaku Sempat Kabur
Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Data Sequence Patogen Bisa Dikapitalisasi oleh Pengembang Vaksin Negara Maju
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Peringatan Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ada sejak 2021
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Berbahaya Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap