8 September, Banda Aceh akan Alami Fenomena Hari tanpa Bayangan
![8 September, Banda Aceh akan Alami Fenomena Hari tanpa Bayangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/8602dde43c42a535bfb7990eb952d28b.jpg)
PAKAR Falakiyah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeneterian Agama Provinsi Aceh Alfirdaus Putra menginformasikan Kota Banda Aceh akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Rabu (8/9), tepatnya pada pukul 12.36 WIB.
Fenomena yang berlangsung setahun dua kali itu terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang seseorang yang mengamatinya atau pengamat.
"Masyarakat dapat menguji fenomena alam ini dengan meletakkan benda langsung di bawah sinar matahari ketika waktu shalat dzuhur," kata dia.
Ia menjelaskan, kota-kota lainnya di Aceh juga akan mengalami peristiwa serupa pada waktu yang berbeda sesuai dengan lintang geografis kota tersebut. Seperti Simpang Tiga Redelong, Bener Meriah yang akan mengalami peristiwa hari tanpa bayangan pada 10 September 2021, pukul 12.29 WIB.
Ia mengajak masyarakat untuk memperhatikan hari tanpa bayangan sebagai ilmu menghitung waktu dzuhur. Pada saat matahari sedang berada di posisi lintang yang sama dengan pengamatan, lanjutnya, maka matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat tersebut dan bayangan yang dihasilkan akan tepat jatuh ke bawahnya.
Baca juga: Bakal Ada Hari Tanpa Bayangan Matahari, Ini Saatnya
Fenomena itu, ucap Firdaus, dapat dimanfaatkan untuk menghitung waktu salat dzuhur dengan menambahkan 2-4 menit waktu ikhtiyat pada waktu kulminasi.
"Salat dzuhur dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari dari titik zenith. Pada hari tanpa bayangan ini, kita dapat memanfaatkan event langit ini untuk kalibrasi waktu salat di tempat masing-masing," ungkapnya.
Ia berharap santri, siswa, dan mahasiswa di berbagai tempat di Aceh dapat melakukan praktikum sederhana dengan meletakkan benda tegak tidak berongga seperti tongkat, spidol atau sejenisnya pada bidang datar.
Setelah mencapai titik zenith, maka dua hingga empat menit kemudian akan tiba waktu dzuhur.
"Dengan catatan, benda tersebut benar-benar tegak lurus. Bila perlu gunakan waterpass," tutur Alfirdaus.
Sementara itu, Staf Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Kemenag Aceh Rahmatul Fahmi menambahkan hari tanpa bayangan terjadi dua kali dalam setahun.
"Kulminasi utama terakhir di Banda Aceh terjadi pada Maret 2021 lalu. Setiap kota di Aceh memiliki waktu kulminasi utama berbeda sesuai dengan lintang geografis daerah tersebut," ucap Rahmatul.(Ant/OL-5)
Terkini Lainnya
Fenomena Equinox Kembali Terjadi di Indonesia 21 Maret 2024, Apa Penyebabnya?
Hari Tanpa Bayangan 2023 daerah Jakarta dan Sekitarnya
Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggalnya!
Sepekan Hari Tanpa Bayangan di Pulau Jawa, Ini Daerahnya
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap