visitaaponce.com

8 September, Banda Aceh akan Alami Fenomena Hari tanpa Bayangan

8 September, Banda Aceh akan Alami Fenomena Hari tanpa Bayangan
Ilustrasi hari tanpa bayangan(ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

PAKAR Falakiyah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemeneterian Agama Provinsi Aceh Alfirdaus Putra menginformasikan Kota Banda Aceh akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Rabu (8/9), tepatnya pada pukul 12.36 WIB.

Fenomena yang berlangsung setahun dua kali itu terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang seseorang yang mengamatinya atau pengamat.

"Masyarakat dapat menguji fenomena alam ini dengan meletakkan benda langsung di bawah sinar matahari ketika waktu shalat dzuhur," kata dia.

Ia menjelaskan, kota-kota lainnya di Aceh juga akan mengalami peristiwa serupa pada waktu yang berbeda sesuai dengan lintang geografis kota tersebut. Seperti Simpang Tiga Redelong, Bener Meriah yang akan mengalami peristiwa hari tanpa bayangan pada 10 September 2021, pukul 12.29 WIB.

Ia mengajak masyarakat untuk memperhatikan hari tanpa bayangan sebagai ilmu menghitung waktu dzuhur. Pada saat matahari sedang berada di posisi lintang yang sama dengan pengamatan, lanjutnya, maka matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat tersebut dan bayangan yang dihasilkan akan tepat jatuh ke bawahnya.

Baca juga: Bakal Ada Hari Tanpa Bayangan Matahari, Ini Saatnya

Fenomena itu, ucap Firdaus, dapat dimanfaatkan untuk menghitung waktu salat dzuhur dengan menambahkan 2-4 menit waktu ikhtiyat pada waktu kulminasi.

"Salat dzuhur dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari dari titik zenith. Pada hari tanpa bayangan ini, kita dapat memanfaatkan event langit ini untuk kalibrasi waktu salat di tempat masing-masing," ungkapnya.

Ia berharap santri, siswa, dan mahasiswa di berbagai tempat di Aceh dapat melakukan praktikum sederhana dengan meletakkan benda tegak tidak berongga seperti tongkat, spidol atau sejenisnya pada bidang datar.

Setelah mencapai titik zenith, maka dua hingga empat menit kemudian akan tiba waktu dzuhur.

"Dengan catatan, benda tersebut benar-benar tegak lurus. Bila perlu gunakan waterpass," tutur Alfirdaus.

Sementara itu, Staf Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Kemenag Aceh Rahmatul Fahmi menambahkan hari tanpa bayangan terjadi dua kali dalam setahun.

"Kulminasi utama terakhir di Banda Aceh terjadi pada Maret 2021 lalu. Setiap kota di Aceh memiliki waktu kulminasi utama berbeda sesuai dengan lintang geografis daerah tersebut," ucap Rahmatul.(Ant/OL-5)
  

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat