Suplai Berkurang Harga Ikan Laut di Aceh Tinggi
![Suplai Berkurang Harga Ikan Laut di Aceh Tinggi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/eadff57f1efbe93db2ce05ffc3406769.jpg)
HARGA ikan laut segar di Provinsi Aceh sejak sebulan terakhir bertahan mahal. Tingginya harga harga bahan pokok yang kaya nutrisi, protein,
meneral, omega 3, vitamin K dan lemak sehat itu karena hasil tangkapan nelayan berkurang.
Dari penelusuran Media Indonesia, Selasa (7/9), kawasan yang krisis hasil tangkapan nelayan itu diantaranya meliputi Kabupsten Pidie, Pidie Jaya,
Bireuen, Kota Lhok Seumawe, Aceh Timur dan Kota Langsa. Itu merupakan kawasan yang nelayannya beraktivitas mencari ikan perairan laut Selat
Malaka.
Di Pasar Grosir Ikan Segar, Koota Sigli Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ikan tongkol yang biasanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kg (kilogram), sekarang naik menjadi Rp 28.000 hingga 30.000 per kg.
Lalu ikan gembung yang niasanya Rp 20.000 hingga 25.000, sekarang berkisar Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kg. Ikan dencis yang harga biasanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 25.000 kini bertahan sekitar 35.000 hingga Rp 40.000 per kg.
Hal itu terjadi karena hasil tangkapan nelayan di perairan Selat Malaka berkurang sejak sepekan terakhir. Ini diduga karena sering terjadi cuaca
buruk seperti gelombang dan arus laut.
"Modal kami sangat mahal dan tidak mungkin menjual murah. Bahkan kalau kondisi seperti ini, kami sering rugi karena daya beli konsumen berkurang. Apalagi ditengah pandemi Covid-19, warga lebih mengutamakan kebutahan beras dan biaya sekolah anak dari pada membeli ikan dengan harga tinggi" tutur Ikhwan, penjual ikan di Kota Sigli, Ibokota Kabupaten Pidie.
Karena rendahnya hasil tangkapan, sebagian nelayan tradisional berhenti melaut. Mereka kadang lebih memilik menjala ikan di tepi pantai.
"Untuk menjala ikan, tidak harus mengeluarkan biaya, cukup menggunakan jaring jala yang ada di rumah. Tapi kalau pergi ke laut berlayar dengan
perahu harusengisi bajan bakar minyak. Kan rigi bila tidak ada hasil tanglapan" tutur Abdullah, nelayan di pesisir Pasi Rawa, Kota Sigli.
(OL-13)
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Klaten Bertambah 17 Orang, 30 Sembuh
Terkini Lainnya
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Angkatan Laut Australia Tangkap Tiga Nelayan NTT Selundupkan Warga Tiongkok
Segera Dibangun Kampung Nelayan Modern di Pekalongan
GNTI, Sayap Partai PDIP, Gelar Pameran UMKM Kerakyatan
Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap