visitaaponce.com

Sejumlah Daerah di Sumsel Gencarkan Vaksinasi untuk Pelajar

Sejumlah Daerah di Sumsel Gencarkan Vaksinasi untuk Pelajar
Salah satu pelajar di Musi Banyuasin melakukan suntik vaksinasi.(MI/Dwi Apriani)

PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar. Upaya ini untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini sudah mulai dilakukan.

Salah satunya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang mendapat alokasi vaksin sebanyak 1.800 dosis untuk pelajar tingkat SMP.

Plh Bupati OKU Edward Candra mengatakan, program vaksinasi pelajar kali ini diinisiasi Badan Intelegen Negara (BIN). Adapun kriteria pelajar yang disuntik vaksin adalah berusia 12-17 tahun.

Baca juga : Pemkot Muba Kejar Vaksinasi Capai 80 Persen di Akhir Tahun 2021

"Pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar ini bagian dari ikhtiar kita dalam melaksanakan PTM di OKU. Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaannya bertempat di sekolah," katanya, Sabtu (11/9).

Edward menambahkan, kuota vaksin untuk pelajar tersebut bersamaan dengan alokasi sebanyak 400 dosis untuk masyarakat umum di OKU, sehingga total jatah vaksin yang diterima kabupaten itu mencapai 2.200 dosis.

"Kami pun memberikan vaksin kepada masyarakat secara door to door," kata Edward.

Baca juga : Stok Cukup, Pemda Ajak Warga Sumsel Segera Vaksinasi Covid

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan OKU, Teddy Meilwansyah, mengatakan pihaknya mengapresiasi BIN yang telah memprioritaskan vaksinasi untuk pelajar di daerah tersebut.

"Lokasi vaksin tahap pertama di Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat karena kedua wilayah itu masih rentan dalam penyebaran Covid-19," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Dinas Pendidikan OKU telah membuat surat pernyataan kepada orangtua pelajar atas kesediaan vaksin, agar tidak ada unsur pemaksaan untuk melakukan vaksinasi kepada pelajar.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 di Palembang Lampaui 70 Persen

Sementara itu, di Kabupaten Musi Banyuasin, program vaksinasi untuk pelajar juga gencar dilakukan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, Apriyadi, mengatakan prioritas vaksinasi kali ini ditujukan untuk pelajar tingkat SMA.

"Pemkab Muba sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi bagi pelajar yang berusia 12 tahun ke atas dan memenuhi syarat untuk vaksin," katanya.

Baca juga : Kabupaten Ciamis Kebut Vaksinasi Covid-19 Target Akhir 2021 Capai 100%

Pada tahap awal, terdapat 913 pelajar SMA di kabupaten itu yang mendapatkan vaksin Covid-19.

Dia menerangkan tujuan vaksinasi pelajar tak lain untuk menunjang kegiatan sekolah PTM sudah berlangsung sejak dua pekan lalu, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.

Menurut Apriyadi, pihaknya menargetkan paling lambat dua bulan ini semua pelajar yang sesuai kriteria mendapatkan vaksin.

Baca juga : Organisasi Perempuan Jenggala Gelar Vaksinasi Covid-19 di Makassar

"Dengan begitu kalau tenaga pendidik dan peserta didik sudah divaksin semua, maka PTM dengan menerapkan prokes maka akan berjalan dengan aman dan lancar," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, Azmi Dariusmansyah, menambahkan realisasi vaksinasi penduduk Muba mencapai 24,51 persen. Angka tersebut setara dengan 108.888 orang dari target sasaran sebanyak 450.831 orang.

Sementara di Palembang, kegiatan vaksinasi pelajar terus digencarkan. Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan vaksinasi pelajar sudah dilakukan di sebagian besar fasilitas pelayanan kesehatan dan sekolah di Kota Palembang.

Baca juga : Kejar PTM Terbatas, Vaksinasi Covid bagi Siswa di Tangsel Dikebut

"Kita terus mendorong agar semua pelajar yang sesuai dengan syarat bisa melakukan vaksinasi covid-19," ucapnya.

Ia berharap kedepan tidak adanya klaster penularan bagi anak-anak selama penerapan Prokes dilakukan secara ketat. Kota Palembang yang saat ini turun menjadi zona level tiga dinilainya telah sesuai dengan instruksi Mendagri Nomor 41 untuk kota Palembang, yakni telah dapat melaksanakan sekolah tatap muka.

"Tetapi tentu dengan catatan-catatan Protokol Kesehatan, dan ruang kelas juga tidak boleh lebih dari 15 orang," ujarnya.

Baca juga : Tim Satgas Datangi Lansia di Daerah Terpencil untuk Divaksinasi

Fitri juga menegaskan, bahwa jika suatu saat terjadi penularan di lingkungan sekolah, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan penutupan sekolah tatap muka meskipun dengan berat hati. (OL-13)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat