Khawatir Banjir Susulan, Pengungsi Banjir Bandang Alor Memilih Bertahan Di Pengungsian
![Khawatir Banjir Susulan, Pengungsi Banjir Bandang Alor Memilih Bertahan Di Pengungsian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/cbbe265efdffa31041b0c234d9a7277e.jpg)
SEBANYAK 12 keluarga yang mengungsi akibat banjir di Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur memilih untuk tetap berada di pengungsian. Mereka khawatir akan terjadi banjir susulan. Kamis (4/11), ketinggian air di lokasi banjir yang sebelumnya mencapai tiga meter, sudah surut di bawah lutut orang dewasa, Kamis (4/11).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Marten Moubeka mengatakan warga memilih bertahan di lokasi pengungsian karena rumah mereka berada di jalur banjir. Seluruh pengungsi dievakuasi ke rumah penduduk lainnya yang aman dari banjir.
Jika hujan turun dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan, potensi banjir bandang sangat besar. "Para korban tinggal di jalur air. Jadi kalau terjadi hujan deras dan sungai meluap, mereka pasti terkena banjir," ujarnya saat dihubungi lewat telepon.
Banjir menerjang desa tersebut pada Rabu (3/11) yang mengakibatkan 10 rumah penduduk mengalami kerusakan, tiga rumah di antaranya rusak berat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun perabot hilang tersapu banjir. "Salah satu rumah yang terdampak banjir, ditempati tiga keluarga," katanya.
Selain itu, satu jembatan antardusun mengalami kerusakan dan irigasi. Belum ada laporan kerugian yang disebabkan musibah banjir tersebut. Sementara itu, BPBD setempat mulai mempersiapkan bantuan sembako untuk disalurkan kepada korban banjir.
Sementara itu, BMKG Stasiun El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ang disertai petir dan angin kencang di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur, antara lain di Kabupaten Alor, Sumba, Manggarai, Manggarai Timur, dan Ngada,
Di tempat terpisah, Bupati Ende Djafar Achmad mengeluarkan imbauan kepada seluruh camat dan lurah di daerah itu untuk meningkatkan kewaspaan terkait potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. "Lakukan mitigasi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai bentuk bentuk pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana
hidrometeorologi," ujarnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Hakim MA dan Masyarakat Peradilan Bantu Korban Banjir Bandang Sumbar
Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Logistik
119 Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir di Parigi Moutong
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir Bandang Parigi Moutong Terus Mengalir
Parigi Moutong Tetapkan Status Tanggap Darurat, Delapan Desa Terdampak Banjir
Satu Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Parigi Moutong
Ayah di Alor Ditangkap Karena Aniaya Anak
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation Berdayakan Penenun di Alor NTT
Sebanyak 45 Atlet Paralayang Berlaga di Visit Alor 2023
Rohaniawan Pelaku Pencabulan di Alor Divonis Mati
Polisi Jerat Pelaku Kekerasan Seksual di Alor dengan UU Perlindungan Anak
Thresher Shark Indonesia Lestarikan Hiu Tikus di Perairan Alor
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap