visitaaponce.com

Temuan Sumber Baru Gempa Pasaman Bisa Picu Gempa pada Patahan Lain

Temuan Sumber Baru Gempa Pasaman Bisa Picu Gempa pada Patahan Lain
Dampak gempa Pasaman Barat(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra )

TEMUAN Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terkait sumber gempa Pasaman dan Pasaman Barat di patahan baru dinilai bisa mempengaruhi patahan lain di sekitarnya untuk bereaksi dan melahirkan gempa.

Menurut pakar geologi gempa bumi dan geotektonik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja, efek gempa juga memberi efek pada sekitarnya. Terlebih wilayah episenter gempa kali ini termasuk yang paling kompleks di Sumatra.

"Pemicuan sudah terjadi, pemicuan terjadi di segmen Angkola dan Berumun," kata Danny.

Dikatakannya juga, gempa di Pasaman Barat juga memberi efek pada patahan Mentawai Megathrust. Namun bagaimana besaran kekuatan yang dipicu nantinya, hal itu tidak dapat diketahui.

"Kita tahu Mentawai Megathrust sudah akhir siklus dan kekuatannya keluar sebagian, sudah ada pada tahun 2005, 2007, dan 2010 itu semua di bawah intinya Mentawai di bawah Siberut, apakah efeknya besar? Kita berharap mudah-mudahan tidak," ungkapnya.

Baca juga: Pengungsi Gempa Pasaman Barat Sudah Lebih 14.000 Warga

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa di Pasaman Barat terjadi di wilayah yang energinya sudah terlepaskan. Sehingga perlu diwaspadai kemungkinan potensi gempa bumi yang terjadi di wilayah-wilayah yang energinya belum terlepaskan.

Menurutnya, peta nasional terkini perlu ditambahkan sesar-sesar yang belum terpetakan. Diharapkan dari webinar yang dilakukan, ada tindak lanjut aksi di lapangan seperti di Pasaman Barat. Hal ini harus dikoordinasikan kepada semua petugas untuk meneliti di lapangan.

"Kita segera koordinasi untuk tindak lanjut dan menentukan langkah yang segera dilakukan bagaimana mencari jejak-jejak di lapangan atau langkah lainnya yang dipandang perlu, agar segera dilakukan sebelum semua data di lapangan hilang," tukasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat