Upaya Pemkab Lembata Datangkan Kambing Boer Terkendala PMK
![Upaya Pemkab Lembata Datangkan Kambing Boer Terkendala PMK](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/eb96c16cd9d3ab16e42b4a28b0c34abd.jpg)
UPAYA Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur untuk
mendatangkan ternak kambing jenis boer masih terkendala wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Jawa Timur.
"Jawa Timur masih terjadi wabah PMK, sehingga kambing itu tidak boleh keluar daerah. Kita cari lagi di Sulawesi dan Makassar. Tetapi kalau penyakit masuk berbahaya. Pengadaan terpaksa kita tunda sampai keadaan membaik," ungkap Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq.
Pemerintah setempat berencana akan mendatangkan kambing boer sebanyak 12 ekor pada tahun anggaran 2022. Melalui Dinas Peternakan, Pemda setempat berencana untuk memperbaiki genetika kambing lokal yang relatif kecil, agar memiliki tubuh tambun dan bertanduk panjang.
Kanisius menjelaskan kambing boer dinilai sebagai jawaban atas meningkatnya kebutuhan ternak kambing dalam urusan sosial budaya masyarakat adat Lamaholot.
"Kita programkan perbaikan genetika bagi kambing lokal dikawinkan dengan kambing jenis boer. Kambing jenis ini bertanduk bagus, badannya berisi. Kambing boer untuk menjawab urusan sosial budaya masyarakat Lamaholot. Kalau kambing etawa badan bagus tapi tanduknya tidak ada," ungkap Kanisius, Kamis (9/6).
Dalam budaya masyarakat adat Lamaholot, ternak merupakan antaran yang
wajib dibawa terutama dalam urusan kawin mawin. Ukuran kepantasan
kambing dalam budaya Lamaholot adalah bertanduk panjang. Kini permintaan kambing di pasar lokal terus meningkat.
"Penyakit PMK sampai saat ini di NTT belum masuk, tetapi kita waspada.
Kita takutkan karena berbatasan dengan Timor Leste lewat Alor," ujarnya.
Ia menjelaskan langkah langkah pencegahan yang sudah ambil untuk
mencegah PMK masuk ke Lembata.
"Kita sudah tempatkan petugas petugas cek point di pelabuhan-pelabuhan.
Petugas kita akan periksa Seluruh ternak terutama yang masuk," ujar
Kanisius.
Ia menjelaskan, penyakit mulut dan kuku (PMK) ini menyerang hewan hewan
berkuku, seperti kambing, babi, sapi dan kambing.
Meski upaya kawin silang kambing dengan mendatangkan kawin jenis Boer
terhalang PMK, untuk sementara Pemda menyebar kambing etawa untuk
perbaikan genetika kambing lokal. (N-2)
Terkini Lainnya
Empat Sapi Limosin dan Puluhan Kambing Dibagikan untuk Masyarakat dan Mitra Pengemudi
Kris Dayanti Kurban 6 Sapi di Batu dan Jakarta
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
SnackVideo dan Cinta Quran Meriahkan Idul Adha dengan Kompetisi Konten Kreatif BerHadiah Kambing Kurban
Syarat Hewan Kurban dari Kualitas, Kuantitas, dan Urutan Keutamaan
Jelang Idul Adha, Puluhan Kambing di Palu Terserang Penyakit Mata
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap