Dampak PMK, Penjualan Susu Perah Turun Drastis
![Dampak PMK, Penjualan Susu Perah Turun Drastis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/c0828d2fa0f66d2856dc56f59e7406f9.jpg)
PENJUALAN susu perah di sejumlah daerah mengalami penurunan akibat merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain produksinya turun, penjualan susu sapi dan harganya anjlok.
"Ini menjadi perhatian kami karena memang terjadi losing pada sektor perekonomian. Ini disebabkan oleh produksi susu sapi ini menurun dan peternak tidak bisa setor susu sapi ke KUD," ujar Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani di Surabaya, Senin (13/6).
Karena itu, Dinas Peternakan Jatim melakukan penanganan lebih dulu sapi perah dibandingkan sapi potong. Wabah PMK ini merupakan pekerjaan rumah bersama yang harus ditangani. "Untuk mengatasi gejala klinis, kami melakukan pengobatan secara sistematis. Selain itu, kami melakukan vaksinasi yang didahulukan yakni sapi perah terlebih dulu kemudian baru sapi potong," jelasnya.
Indyah mengatakan susu sapi yang terpapar PMK masih bisa dikonsumsi asalkan dilakukan pasteurisasi (dipanaskan dengan suhu tinggi selama beberapa waktu) terlebih dulu. Meski demikian, Indyah menegaskan sapi perah yang terpapar PMK dipastikan kesulitan memproduksi susu.
"Pada bagian puting sapi yang terkena PMK terdapat luka, sehingga air susunya tidak keluar. Kalaupun keluar susah sekali dan sapi mengalami kesakitan karena ada sumbatan akibat luka," katanya.
Terkait stok sapi, kambing, dan domba di Jatim menjelang Iduladha, Indyah memastikan cukup. Bahkan, stoknya masih mampu untuk menopang kebutuhan provinsi lain.
Baca juga: Sejumlah Kecamatan di Pesisir Selatan Terdampak Banjir
Menurut dia, akan ada pendampingan oleh tenaga medis veteriner pada saat pemeriksaan antemortem dan postmortem ataupun pemotongan. Untuk penjual hewan kurban musiman, Indyah mengaku pihaknya bersama kabupaten/kota, TNI, dan kepolisian akan melakukan pengawasan.
"Untuk SOP lalu lintas hewan ternak sudah ada aturan secara teknis. Nah, SOP ini sudah kita buat bagaimana dari daerah wabah, bagaimana dari daerah tertular, dan daerah bebas yang nanti kami sosialisasikan minggu depan. Untuk pemeriksaan kepada hewan ternak yang akan dijual oleh pedagang musiman, saat ini sudah kami lakukan," katanya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Peternak Sapi Perah Dorong Peningkatan Perekonomian Jawa Timur
Komenko Marves Pulihkan Sektor Peternakan Sapi Perah di Garut
Wabah Flu Burung pada Sapi Perah di Colorado
Mentan SYL Ajak Petani Milenial Jeneponto Gotong Royong Bangun Sektor Pertanian Modern
Puluhan Ekor Sapi di Kabupaten Trenggalek Terserang Wabah LSD
Peternakan Sapi Perah Greenfields di Malang Dinyatakan Bebas PMK
Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik
Echovirus 11 Merebak di Eropa, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Selamatkan Lumbung Ternak, Kementan dan Pemda Kolaborasi Cegah PMK di NTB
Cegah PMK, Kementan Serahkan Bantuan Obat-obatan dan APD di Lombok Barat
Untuk Kurban, HPDKI Persiapkan Ternaknya Aman dan Sehat dari PMK
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap