visitaaponce.com

Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik

Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik
Pemudik memadati Bandara Juanda(MI/Heri Susetyo)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M. Terlebih, penyakit tersebut memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.

"Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita," kata Juru Bicara Kemenkes M Syahril, Rabu (10/4).

Tercatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa antara lain Jawa Barat sebanyak 2.119 kasus, Banten 1.171 kasus, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah 464 kasus.

Baca juga : Fase Kritis Pasien DBD, Hari Ketiga Hingga Keenam

"Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura," ujar dia.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Selain itu, pemudik juga perlu tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko adanya demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat

"Sekalian lakukan pemberantasan sarang nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular DBD. Apalagi di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi," ucapnya.

Sebab, hingga pekan ke-14 2024 atau April ini, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah itu terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.

Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus

Sementara itu, kabupaten/kota dengan kematian DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 16 kematian, dan Kabupaten Bogor 13 kematian. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat