Menyulap Benteng Belanda Menjadi Vila Modern di Puncak Tahura
![Menyulap Benteng Belanda Menjadi Vila Modern di Puncak Tahura](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/9398a09a164148a0724cc2334a7020f8.jpg)
CUACA tidak begitu cerah. Gemuruh suara angin di sela-sela rimbunnya pepohonan dan pekatnya kabut berembun sempat menyelimuti kawasan puncak Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin sore itu. Seperti mandi di tengah tiupan angin, mungkin inilah mengapa kawasan ini dinamakan Mandiangin.
Menjelang senja lampu-lampu bangunan sejumlah vila dan taman mulai menyala, senambah semarak kawasan yang dulunya dikenal dengan sebutan Benteng Belanda. Seolah tak mau beranjak para pengunjung yang sebagian adalah tamu vila Mandiangin, menikmati panorama senja menemani sang mentari tenggelam.
Kawasan yang dulunya dianggap angker karena peninggalan zaman kolonial Belanda ini, telah disulap menjadi bangunan vila dengan gaya
arsitektur Eropa sesuai bangunan aslinya lengkap dengan berbagai fasilitas termasuk musala, gazebo, taman, camping ground, dan kafe.
Berada di ketinggian hampir 500 meter dari permukaan laut (mdpl) kawasan puncak Tahura Mandiangin memang menjadi favorit para wisatawan.
Dari puncak ini, pengunjung dapat menikmati keindahan alam dengan hamparan awan dan gugusan perbukitan, hutan, dan deretan pegunungan Meratus. Saat malam tiba, lampu-lampu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar juga menjadi pemandangan yang menarik.
"Ada tujuh kamar vila yang sementara hanya kita buka pada saat akhir pekan. Jumlah pengunjung selalu ramai baik keluarga maupun acara reuni, arisan, dan sebagainya," ungkap Kepala UPT Tahura Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Ainun Jariah, Selasa (28/6).
Benteng Belanda atau juga sering disebut Pesanggrahan Mandiangin ini berada di Bukit Besar Tahura Sultan Adam yang berjarak 50 kilometer dari Kota Banjarmasin. Rumah peristirahatan peninggalan zaman kolonial Belanda ini menjadi objek wisata unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca juga: Cuaca Buruk Masih Landa Perairan Kalsel
Tiga bangunan bernilai sejarah yang dipugar dan diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, beberapa waktu lalu.
Selain bangunan rumah, juga terdapat bangunan bunker, lapangan olahraga tenis, tandon air dalam tanah, serta kolam pemandian. Salah satu bangunan rumah dulunya juga diperuntukan sebagai rumah sakit.
Menurut catatan sejarah, keberadaan rumah peristirahatan dan benteng Belanda di kawasan Tahura ini berkaitan erat dengan jalur rempah Nusantara di tanah Kalimantan. Benteng Belanda dibangun pada masa Hindia Belanda yang dikenal dengan sebutan Zuid Oost Borneo.
Diresmikan pada 1939 oleh Gouverneur van Borneo, Dr Bauke Jan Haga. Kawasan ini menjadi tempat peristirahatan Ambtenaar atau pejabat
Belanda. Setelah Jepang menguasai Borneo, pesanggrahan ini tidak digunakan lagi.
Tahura Sultan Adam memiliki luas 112 ribu hektare membentang di dua wilayah kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut ini memiliki ragam
destinasi wisata alam ini merupakan objek wisata alam andalan dan salah satu sumber PAD sektor wisata Kalsel. Pada 2022, target PAD dari kawasan wisata ini mencapai Rp3 miliar.
Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, mengatakan kawasan Tahura Sultan Adam memiliki sejumlah objek wisata alam yang sangat potensial untuk dikembangkan. Bahkan mampu memberikan kontribusi besar bagi PAD Provinsi Kalsel.
Selain Tahura Sultan Adam Mandiangin, objek wisata yang ditutup yaitu Bukit Batu Sungai Luar Kabupaten Banjar. Bukit Batu merupakan lokasi objek wisata keluarga dengan menawarkan pemandangan waduk Riam Kanan dan pegunungan Meratus, serta wisata air. (S-2)
Terkini Lainnya
Kasus DBD di Banjar dan Tasikmalaya terus Meningkat
Eks Walkot Banjar Herman Sutrisno Bayar Uang Pengganti Rp958 Juta
Jawa Barat Reaktivasi Dua Jalur Kereta Api
Harga Gas Elpiji 3 kg Dijual Rp25 Ribu, Warga Jabar Menjerit
GMP Gelar Lomba Layang-Layang di Banjar
Hanya Ada saat Ramadan, Ini Keunikan Pasar Wadai di Kalimantan Selatan
Pemprov Kalsel Pastikan Pembangunan Jembatan Kotabaru Berlanjut
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Kalsel Upayakan Pengembalian Status Bandara Internasional
Diduga ada Penyalahgunaan Dana Reses DPRD Banjarbaru, Sekwan Membantahnya
Besok Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Mulai Tiba di Kalsel
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap