Sandiaga Uno Dukung Kota Solo Raih Creative Cities Network UNESCO 2023
SERABI, Timlo, dan batik identik dengan Solo. Itu pula yang menjadikan kota itu sebagai destinasi menarik untuk dikunjungi.
Pekan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ (Menparekraf)/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Kota Surakarta atau yang popular dengan sebutan Solo tersebut.
Kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah tersebut merupakan lokasi ke-16 Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022.
Kegiatan itu merupakan program Kementerian Parekraf untuk mendorong kebangkitan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Kota Surakarta memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar pada subsektor seni pertunjukan, kuliner, dan kriya.
Potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Dengan bekal kreativitas dan inovasi, pelaku ekraf dapat memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Bicara seni pertunjukan, Kota Surakarta memiliki Tari Langendriyan, Tari Gambyong, Tari Pareanom, dan Tari Bedhaya Ketawang. Selain itu, kulinernya pun enak-enak. Sebut saja Serabi dan Timlo.
Dua menu makanan yang selalu diburu para wisatawan. Selain itu, dari potensi subsektor kriya, Kota Surakarta memiliki ragam produk kreatif di antaranya Batik Solo, wayang kulit, dan Blangkon Serengan.
Dalam keterangan pers, Jumat (8/7), Sandi mengatakan, Kemenparekraf akan membantu Pemerintah Kota Surakarta untuk membawa seni pertunjukan khas Solo ke UNESCO.
”Tahun ini kita siapkan workshop ini dulu nih, supaya tercipta diskursus. Diskusi antara para pelaku juga dengan stakeholders, dan pemerintah kota. Setelah mantap semuanya siap, kita ajukan lagi. Kali ini 2023, siap semua untuk UNESCO?” ucap Sandi.
Untuk mempersiapkan rencana tersebut, Sandi menugaskan jajarannya untuk mengawal dan mematangkan langkah menuju UNESCO tahun depan.
”Saya tugaskan langsung Pak Vincen Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur, Pak Haryanto Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif langsung mendukung. Supaya nanti, bukan hanya dari penyiapan sisi anggaran dan lain sebagainya. Tapi juga kesiapan informasi tadi.," katanya.
Baca juga: Jadi Mitra Resmi G20, Plataran Siap Dukung Deklarasi Towards Net Zero
"Yang diperlukan kan informasi. Kalau informasi nggak lengkap yang nggak di-assess dengan baik. Kami komit,” beber Sandi.
Pernyataan Sandiaga sekaligus menjawab pernyataan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait kesulitan jajaran Pemkot Solo menembus UNESCO di Paris, Prancis. dalam mengajukan seni pertunjukan lokal mereka.
Workshop tersebut sebanyak 35 pelaku ekraf subsektor seni pertunjukan. Untuk dapat mengikuti kegiatan workshop tersebut, peserta wajib mendaftarkan diri melalui website katakreatifindonesia.com .
Peserta juga melampirkan bukti surat keterangan sudah mejalankan usaha selama minimal enam bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekraf.
Kemenparekraf/Baparekraf terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif secara lebih komprehensif di Kota Surakarta. Itu dilakukan melalui kegiatan jejaring kabupaten/kota kreatif, sehingga dapat mengembangkan simpul kabupaten/kota kreatif berdasarkan potensi subsektor masing-masing.
Dalam workshop tersebut, Sandi tampak didampingi oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko.
Penggiat budaya lokal Heru Mataya pun dihadirkan dalam workshop tersebut. Heru dikenal bukan budayawan, tetapi dia seorang yang konsen terhadap pelestarian budaya asli Solo kepada para milenial.
Namanya melejit setelah menggelar Solo Batik Carnival (SBC) beberapa tahun lalu dengan menggunakan Jalan Slamet Riyadi sebagai panggung berjalan.
Kepada awak media, Sandi mengatakan, dari hasil diskusi-diskusi melalui workshop tersebut akan menciptakan beberapa inovasi dan informasi untuk melengkapi pengajukan seni pertunjukan Solo ke UNESCO tahun depan.
”Langkah-langkahnya konkret. Outcome dan ouput-nya adalah tahun depan, Solo bisa mendapatkan predikat creative cities network yang diisukan oleh UNESCO,” ungkap Sandi. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Intip Keseruan TikTok Awards, Buzzohero Raih Silver Agency of The Year
Dua Duta Besar Diundang Beri Masukan UMKM Tembus Eropa dan Amerika
Penguasaan Media Digital Bantu Produk Lokal Berdaya Saing
Kota Kreatif Selepas Status Ibu Kota
Apresiasi dan Inovasi bagi Bisnis Industri Kreatif
Pekerja Media dan Industri Kreatif Harus Dilibatkan di Penyusunan Aturan Tembakau RPP Kesehatan
Swasta dan Kampus Berkolaborasi Gelar Workshop Tunjang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dukung Pemberdayaan Desa Wisata demi Tumbuhnya Pusat Ekonomi Baru yang Merata
Akuatik Indonesia Gelar 2nd SEA Open Water Swimming Dan Festival OWS di Bali
Kemenparekraf Dorong Wisata dan Edukasi Hijau di Momentum Liburan
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap