visitaaponce.com

Gelombang Tinggi masih Berpotensi Terjadi di Perairan Indonesia

Gelombang Tinggi masih Berpotensi Terjadi di Perairan Indonesia
Ilustrasi gelombang laut yang sangat tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah perairan Nusantara.(ANTARA)

BADAN Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 13-14 Juli 2022.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Babar-Kep Tanimbar, perairan Kep Kei-Kep Aru, Laut Banda, dan Laut Arafuru," kata Plt Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko dalam keterangannya, Rabu (13/7).

Menurut Urip, kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan Timur Pulau Simeulue-Kep Mentawai, perairan barat Sumatra Barat, Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan utara Kupang-P Rote, perairan Kep Anambas-Kep Natuna, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan.

Selanjutnya juga di perairan utara Jawa Timur-Kep Kangean, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali-Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, perairan Kep Selayar, Laut Flores, perairan timur Baubau-Kep Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep Banggai-Kep Sula, perairan selatan P Buru-P Seram, Laut Seram, Laut Banda bagian barat, perairan Kep Sermata-Kep Babar, perairan Sorong bagian selatan, perairan Fakfak-Amamapare, perairan utara Kep Kei-Kep Aru.


Baca juga: Polda Jatim Temukan 12 Lokasi Eksploitasi Anak di SMA SPI Kota Batu


Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep Mentawai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumbawa-P Sumba, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan P Sawu, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-P Rote, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Laut Banda bagian timur, perairan selatan Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep Kei-Kep Aru, Laut Arafuru.

"Untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan barat P Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB," sebutnya.

Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kargo/pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat