visitaaponce.com

Inilah Sosok Pendamping Habib Luthfi di Kirab Merah Putih

Inilah Sosok Pendamping Habib Luthfi di Kirab Merah Putih
Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya dan Fauka Noor Farid(MI/BAYU ANGGORO)

SIAPA yang tidak kenal dengan Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya,
ketua Thariqah Dunia yang merupakan pemegang belasan sanad keilmuan ilmu kesufian. Tidak sembarang orang bisa menandingi keilmuan murid dari Habib Thahir bin Yahya ini.

Selain itu Habib Luthfi merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, seorang
kiai tingkat tinggi, dan pemusik yang handal. Habib merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang sangat dipercaya dalam memberikan nasihat kebangsaan yang sinergi dengan keagamaan.

Sejarah tentang peradaban Islam di Nusantara pun sangat dikuasai olehnya. Bahkan dia adalah inspirator untuk dibentuknya lembaga
pencatatan silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur para Wali
Songo di Indonesia.

Hari ini, Minggu (28/8), sang kiai sepuh ini pun menghadiri
acara Kirab Merah Putih di Istana Negara. Namun ada yang berbeda pada
hari itu, seorang pria berbadan tegap mendampinginya.

Namun bukanlah Habib Luthfi yang dibahas kali ini, tetapi pria tegap
dengan berbaju hitam plus sorban disematkan di bahunya itu. Dialah Fauka Noor Farid, yang kini diangkat menjadi anak angkat Dewan Pembina
Nahdlatul Ulama tersebut.


Fauka Noor Farid


Fauka Noor Farid merupakan mantan anggota Tim Mawar. Sebuah pasukan tim
kecil dari Kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV TNI
Angkatan Darat yang dibentuk pada Juli 1997 silam.

"Saya hadir dalam acara ini karena hadir diminta Abah (Habib Luthfi bin
Yahya) dalam acara Kirab Merah Putih. Beliau sudah menganggap saya
seperti anaknya sendiri, jadi sangat tidak mungkin saya menolaknya.
Malahan saya hadir dengan sukarela sepenuh hati," katanya.

Menurut Fauka, Abah Habib Luthfi pun sering menjelaskan tentang makna
merah putih dalam bendera Indonesia ini secara mendalam. Bahkan ternyata memang setelah dipelajari, warna merah putih ini tertulis di hadits Nabi Muhammad SAW.

Fauka mengutip hadits yang berbunyi : Sesungguhnya Allah melipat bumi untukku hingga saya dapat melihat Timur dan Baratnya. Sebenarnya kekuasaan ummatku bakal meraih apa yang sudah dinampakkan untukku, saya diberi dua perbendaharaan besar yaitu warna Merah dan Putih. Saya bermohon kepada Tuhanku untuk ummatku supaya Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh dan supaya Dia tidak memberikan kuasa kepada musuh terkecuali diri mereka sendiri yang menyerang sesama mereka.

"Pada hadits tersebut jelas sekali, setelah adanya merah putih memang
tak ada musuh yang bisa kembali menguasai pemegang merah putih. Hanya
saja ada kata-kata terkecuali diri mereka sendiri yang menyerang sesama
mereka," katanya.

Inilah yang dikhawatirkan terjadi di Indonesia, lanjut Fauka, yaitu
ketika persatuan atas nama Bhineka Tunggal Ika terpecah dan antara
sesama penduduk di Indonesia berseteru karena berbeda pilihan politik,
berbeda keyakinan atau hanya sekedar berbeda pendapat.

"Bung Karno juga pernah bilang bahwa beliau tidak takut dengan serangan
musuh dari luar namun dia khawatir ketika antarsesama Bangsa Indonesia
berseteru satu sama lain," katanya.

Maka dari itu lanjut Fauka, acara Kirab Merah Putih ini harus dimaknai
secara mendalam. "Ini adalah salah satu cara kita memuliakan kemerdekaan kita yang sudah sampai di usia 77 tahun. Bangsa ini bisa besar karena persatuan seluruh elemen masyarakat tidak dengan bercerai berai," katanya.

Oleh karena itu, tandasnya, warna merah dan putih merupakan warna yang
penuh makna dan arti tersembunyikan. "Sehingga hanya pribadi yang
memiliki rasa kebangsaan sejati yang bisa merasakannya dan
mengaplikasikannya dengan sepenuh hati," katanya.

Apalagi semua warga Indonesia mempunya perannya masing-masing untuk
menjaga kedaulatan negara ini. "Karena tanpa warga negara maka tidak
akan ada negara, jika tak ada negara maka tidak akan ada Indonesia,"
tegasnya. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat