visitaaponce.com

Pembangunan Bendungan Way Apu Molor Dua Tahun Akibat Pembebasan Lahan

Pembangunan Bendungan Way Apu Molor Dua Tahun Akibat Pembebasan Lahan
Pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku(Dok PUPR)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengungkapkan ada perubahan kontrak pada pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku.

Alasannya, pembangunan itu terkendala pembebasan lahan sehingga dilakukan adendum kontrak semula rampung pada 2022 menjadi 2024. Hingga saat ini progres fisiknya baru 42,36%.

"Namun, kami upayakan percepatan konstruksi untuk dapat rampung pada akhir 2023," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Marva Rania Ibnu dalam keterangannya, Rabu (7/9).

Pembangunan bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3 ini kontraknya dimulai sejak Desember 2017.

Setelah rampung, Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku.

"Pembangunan Bendungan Way Apu sebagai infrastruktur penyediaan air baku, air irigasi, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan memiliki potensi listrik," ujar Marva.

Bendungan Way Apu dirancang untuk dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektare, tersedianya air baku dengan debit 500 liter/detik.

Lalu, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sebagai pembangkit listrik sebesar 8 mw yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah dengan daya 900 watt, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.

Bendungan ini membendung Sungai Way Apu yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Buru yang alirannya melintasi permukiman di daerah Way Apu dan terletak di Kabupaten Buru.

Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun oleh kontraktor PT PP-Adhi Karya Kerja Sama Operasi (KSO).

Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp1 triliun oleh kontraktor PT Hutama Karya-Jakon KSO. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat