Luapan Sungai Cibareno Timbulkan Sejumlah Kerusakan Di Cisolok Sukabumi
![Luapan Sungai Cibareno Timbulkan Sejumlah Kerusakan Di Cisolok Sukabumi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/c6d150274c2cf5a33885c562d7a4a840.jpg)
MELUAPNYA Sungai Cibareno di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan terendam, Minggu (9/10) petang hingga malam. Meluapnya debit air dipicu curah hujan tinggi di wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten itu.
Berdasarkan informasi, terdapat dua kampung di Desa Pasirbaru yang terdampak meluapnya air Sungai Cibareno. Kedua wilayah itu yakni Kampung Bantar Kalapa RT 004/10 dan Kampung Cilumayan RT 01/10. "Meluapnya air Sungai Cibareno terjadi sekitar pukul 17.30 WIB," kata Camat Cisolok, Asep Rusli Rusmawijaya, dalam keterangannya, Senin (10/10).
Sedikitnya terdapat 4 bangunan rumah warga yang kondisinya rusak. Terdapat juga 1 unit mesin penyedot pasir, 1 bangunan jembatan gantung, dan 1 unit bangunan pabrik tahu yang ikut diterjang air bah.
Rumah yang terdampak masing-masing milik Herman, 50, warga Kampung Bantar Kalapa RT 04/10 Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok. Bangunan rumah berukuran 4x10 meter itu dinding kamar bagian belakang jebol akibat tergerus arus luapan air Sungai Cibareno
Sedangkan rumah yang terendam milik Mahpud, 45, di Kampung Cilumayan RT 01/10 serta Resa, 20, dan Haer, 45, di Kampung Cilumayan RT 01/09. "Terdapat juga Jembatan Batu Nunggal yang hanyut terbawa arus," ujar Asep.
Meluapnya aliran Sungai Cibareno berdampak juga terhadap areal persawahan padi seluas 2 hektare yang ikut terendam. Diketahui areal sawah itu milik Residin, 54, Ruhiyat, 40, dan Aji, 50. "Sementara kolam ikan dan bangunan rumah milik ustaz Abdul Muiz di Kampung Cisalak, juga terendam," sebutnya.
Rerata bangunan rumah terdampak berada di bantaran Sungai Cibareno. Asep memastikan tidak ada korban jiwa, luka berat, ataupun luka ringan pada peristiwa tersebut. "Kami Forkopimcam Cisolok segera bergerak mendatangi lokasi kejadian serta melakukan evakuasi," tegasnya.
Asep mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana. Terutama saat curah hujan berlangsung dengan intensitas tinggi. "Kami terus pantau perkembangannya pascabencana. Minggu malam air sudah kembali surut," pungkas Asep. (OL-15)
Terkini Lainnya
Kelompok Disabilitas harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
Bencana Hidrometeorologi Mengancam, Warga Diminta Perkuat Mitigasi Mandiri
Bencana Hidrometeorologi Masih Menjadi Ancaman di Kota Sukabumi
Momentum Pengelolaan Air Berkelanjutan
BMKG: Dilewati Awan Afrika, Hujan di Sumbar Lebih Ekstrem dan Memicu Bencana
Enam Kabupaten Dilanda Bencana Hidrometeorologi, 6 Orang Meninggal Dunia
Pendangkalan, Sungai Cinangsi di Kecamatan Cikalongkulon Rawan Meluap
Hujan Lebat dan Debit Air Sungai Naik, 138 Warga Pabalutan Mengungsi
Proyek Pengendalian Banjir Sungai Sepaku di IKN Dilanjutkan
Tegal Alur-Kamal Muara Direvitalisasi, Heru Budi Jamin Banjir Berkurang
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir Bandang Parigi Moutong Terus Mengalir
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap