visitaaponce.com

Luapan Sungai Cibareno Timbulkan Sejumlah Kerusakan Di Cisolok Sukabumi

Luapan Sungai Cibareno Timbulkan Sejumlah Kerusakan Di Cisolok Sukabumi
Ilustrasi(Medcom)

MELUAPNYA Sungai Cibareno di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan  terendam, Minggu (9/10) petang hingga malam. Meluapnya debit air dipicu curah hujan tinggi di wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten itu.

Berdasarkan informasi, terdapat dua kampung di Desa Pasirbaru yang terdampak meluapnya air Sungai Cibareno. Kedua wilayah itu yakni Kampung Bantar Kalapa RT 004/10 dan Kampung Cilumayan RT 01/10. "Meluapnya air Sungai Cibareno terjadi sekitar pukul 17.30 WIB," kata Camat Cisolok, Asep Rusli Rusmawijaya, dalam keterangannya, Senin (10/10).

Sedikitnya terdapat 4 bangunan rumah warga yang kondisinya rusak. Terdapat juga 1 unit mesin penyedot pasir, 1 bangunan jembatan gantung, dan 1 unit bangunan pabrik tahu yang ikut diterjang air bah.

Rumah yang terdampak masing-masing milik Herman, 50, warga Kampung Bantar Kalapa RT 04/10 Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok. Bangunan rumah berukuran 4x10 meter itu dinding kamar bagian belakang jebol akibat tergerus arus luapan air Sungai Cibareno

Sedangkan rumah yang terendam milik Mahpud, 45, di Kampung Cilumayan RT 01/10 serta Resa, 20, dan Haer, 45, di Kampung Cilumayan RT 01/09. "Terdapat juga Jembatan Batu Nunggal yang hanyut terbawa arus," ujar Asep.

Meluapnya aliran Sungai Cibareno berdampak juga terhadap areal persawahan padi seluas 2 hektare yang ikut terendam. Diketahui areal sawah itu milik Residin, 54, Ruhiyat, 40, dan Aji, 50. "Sementara kolam ikan dan bangunan rumah milik ustaz Abdul Muiz di Kampung Cisalak, juga terendam," sebutnya.

Rerata bangunan rumah terdampak berada di bantaran Sungai Cibareno. Asep memastikan tidak ada korban jiwa, luka berat, ataupun luka ringan pada peristiwa tersebut. "Kami Forkopimcam Cisolok segera bergerak mendatangi lokasi kejadian serta melakukan evakuasi," tegasnya.

Asep mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana. Terutama saat curah hujan berlangsung dengan intensitas tinggi. "Kami terus pantau perkembangannya pascabencana. Minggu malam air sudah kembali surut," pungkas Asep. (OL-15)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat