visitaaponce.com

Angka Stunting Di Kota Palu Ditarget Di Bawah 20 Persen

Angka Stunting Di Kota Palu Ditarget Di Bawah 20 Persen
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kota Palu, Sulawesi Tengah, menargetkan penurunan stunting di bawah 20 persen. Saat ini, angka stunting di Kota Palu sebesar 23,9 persen, di bawah angka rata-rata nasional yang sebesar 24 persen.

"Dengan berbagai langkah yang telah kami lakukan, insya Allah kami terus tekan angka stunting sampai bisa di bawah 20 persen," terang Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido di Palu, Rabu (9/11).  

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulteng itu, menjelaskan sejauh ini pemerintah Palu telah menerapkan sejumlah pola dan inovasi melalui program nosialapale (bahas Kaili) yang berartikan gotong-royong. Pasalnya, menurut Reny, untuk menurunkan stunting tidak bisa hanya
diselesaikan oleh satu pihak atau Dinas Kesehatan saja. 

Namun penyelesaian stunting harus bersama-sama dengan seluruh OPD dan,elemen masyarakat. "Makanya program nosialapale itu sangat cocok kami terapkan karena semua pihak bisa gotong royong menyelesaikan stunting," ungkapnya.

Selain itu, program lain untuk menurunkan stunting juga sudah dilakukan melalui Dinas P2KB. Di mana, program tersebut yakni tabungan telur. Program tersebut merupakan program penyaluran bantuan telur yang disumbang sejumlah OPD untuk masyarakat yang anaknya memiliki berat
badan kurang. 

Penyaluran telur itu dilakukan di posyandu. Setiap anak diberikan sebanyak tiga butir. Demikian juga kepada ibu hamil. "Ketika si anak sudah memiliki berat badan yang kurang maka sudah harus diberikan suplai makanan yang lebih bergizi," ujarnya.

Reny menyebutkan, alasan mengapa memilih menyalurkan telur dibanding ikan, karena telur lebih memiliki daya tahan ketimbang ikan yang akan cepat busuk. "Kalau telur masaknya bisa divariasi, digoreng atau direbus tergantung selera. Kemudian bisa juga disimpan dua hingga tiga hari," paparnya. 

Tidak sampai di situ, di bidang tenaga kesehatan (nakes) juga memiliki inovasi yang disebut nakes nonggaya (bahasa Kaili) yang berartikan nakes yang gesit dan lincah serta tepat sasaran dalam penangan medis termasuk stunting. 

Reny menambahkan, dalam program tersebut nakes yang ada lebih fokus terhadap masalah yang ada di wilayah tugasnya. Dan nakes yang ada berbasis RT/RW bersama kader posyandu dan dasawisma harus tahu berapa jumlah anak yang berat badannya kurang di wilayah kerjanya. "Nakes akan menjemput bola, mulai dari mendata hingga menangani penderita stunting," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat