visitaaponce.com

Turut Berhaji Tahun ini, Pemain Timnas Sepakbola Witan Sulaeman Puji Pelayanan Kemenag

Turut Berhaji Tahun ini, Pemain Timnas Sepakbola Witan Sulaeman Puji Pelayanan Kemenag
Witan Sulaeman(Dok Kemenag)

SETIAP umat muslim pasti ingin pergi berhaji. Ini panggilan dari Allah juga. Jadi umat Islam harus selalu siap untuk penggilan itu. Pesan ini disampaikan Witan Sulaeman, salah satu pemain tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia saat ditanya tentang motivasinya berhaji.

Sama seperti jemaah haji reguler lainnya, Witan dan istri memakai setelan batik Haji berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari saat tiba di Asrama Haji Transit Palu. Pesepakbola nasional ini terbilang beruntung karena dapat berangkat haji dengan masa tunggu yang singkat, yakni lima tahun.

Witan menekankan bahwa dirinya tidak daftar haji mendadak. Sejak 2019, ia telah mendaftar dan mendapatkan porsi haji. Berkat proram penggabungan mahram oleh Kemenag, Witan bersama istri yang telah terdaftar sejak 2012, dapat berangkat haji tahun ini. "Karena sudah di atas lima tahun, jadi bisa mengurus penggabungan mahram,” katanya saat ditemui di Aula Asrama Haji Transit Palu, Jum’at (24/5).

Baca juga : Melongok Dapur Pemasok Makanan Jemaah Haji

Pria kelahiran Kota Palu ini menjelaskan, saat akan memanfaatkan kebijakan penggabungan mahram, dirinya mengurus segala persyaratan di Kemenag Kota Palu. Ia menilai pelayanan Kemenag sangat baik. Hal itu dia rasakan saat mengurus administrasi dengan pegawai Kemenag di Kota Palu.

“Pelayanan Kemenag sangat baik sekali. Sejak pendaftaran (pelunasan) tidak dipersulit, karena yang penting kita punya berkas-berkas. Jadi semua aman,” kata Witan sambil tersenyum dan mengacungkan jempol, saat ditanya perihal layanan yang ia terima sebelum berangkat haji.

Berbeda dengan 2023, tahun ini Kemenag membuka lagi kebijakan penggabungan mahram. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu memiliki hubungan keluarga yang dibuktikan dengan akta nikah, akta kelahiran, atau kartu keluarga. Kedua, jemaah yang digabung telah melunasi Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) tahap pertama, dan yang digabung sudah terdaftar lima tahun sebelumnya serta memiliki syarat istita'ah kesehatan.

Baca juga : Indonesia Punya Potensi untuk Manfaatkan Ekosistem Ekonomi Haji dan Umrah

Kehadiran Witan di asrama Haji Transit Palu cukup membuat heboh. Ia tak henti diminta berfoto oleh jemaah bahkan panitia, semua diladeni dengan santun. Selama diwawancarai. Witan juga tak henti tersenyum dan menanggapi dengan antusias.

Witan juga mengajak agar setiap anak muda berusaha dan bertawakal untuk bisa berhaji. “Kalau ada rezeki, bisa kalian daftar haji. Karena waiting list-nya sangat panjang. Jadi yang penting daftar dulu,” ujarnya.

Daftar tunggu jemaah haji Kota Palu, saat ini 21 tahun. Sehingga kalau mendaftar di 2024, estimasi keberangkatannya pada 2045.

Baca juga : Petugas Haji Hadiahi Jemaah Lansia Kursi Roda

Witan merasa sangat bersyukur akhirnya bisa berangkat bersama keluarganya. Ia mengaku belum pernah umrah sebelumnya. Dia bersyukur bisa ke tanah suci bersama istri.

“Alhamdulillah bisa ke Ka'bah bersama istri pertama kali. Kalau dulu hanya bercanda, ayo nanti ke Ka’bah. Ini akhirnya bisa langsung haji,” ungkapnya senang.

Dengan berhaji, dia pun berharap dapat menjadi manusia dan pribadi yang lebih baik lagi, serta dapat mendoakan segala hal baik, kesehatan bagi keluarga, juga hal-hal baik untuk Indonesia. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat