Warga Kampung Detuara di Sikka Biasa Makan Batu
![Warga Kampung Detuara di Sikka Biasa Makan Batu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/a64912f21be42b9d8d5b26e6345957f8.jpg)
DI ERA modern saat ini masih ada warga dalam keseharian doyan makan batu. Hal ini terjadi di Kampung Detuara, Desa Nirakliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Batu ini dijadikan sebagai ngemil oleh sebagian kampung Detuara setempat yang mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Memang makan batu ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan warga setempat sejak dari nenek moyang
Dari pantauan mediaindonesia.com, Selasa (15/11), untuk bisa menyantap batu, warga harus mencarinya di lubang-lubang yang ada di gua. Memang batu yang dikonsumsi tersebut adalah batu khusus bukan sembarang batu. Selanjut, batu-batu yang sudah dipilih diletakkan di ember. Kemudian, batu tersebut dicuci dengan air kali agar bisa mengeluarkan sisa-sisa tanah yang ada di batu tersebut. Selanjutnya, batu-batu tersebut langsung dibawa ke rumah dan dikonsumsi seperti layaknya makan nasi.
Salah satu warga Kampung Detuara, Dominikus Legong mengaku memakan batu ini sudah menjadi kebiasaan dan tradisi warga setempat sejak dari nenek moyang. Menurut dia, batu yang dimakan ini bukan batu sembarang, tapi ada batu khusus karena mencarinya juga di gua-gua atau di tebing-tebing. Batu yang biasa dimakan ini, dalam bahasa daerah disebut watu renggong.
"Jadi untuk mendapatkan batu tersebut kita cari di gua-gua. Cari juga harus pakai linggis agar batu itu bisa dicungkil. Jadi kalau kita sudah dapat batu itu, kita cuci dulu dengan air agar tanah-tanah yang ada di batu besi keluar. Kalau sudah bersih kita bisa langsung makan," papar dia.
Domi pun mengaku bahwa setelah batu ini dikunyah rasa pun manis. "Rasa batu ini sangat manis. Batu ini rasanya enak. Kami sudah biasa makan batu. Makan batu ini sejak nenek moyang. Jadi ini merupakan tradisi dan kebiasaan," papar dia.
Sementara itu, salah satu warga lagi, Janus yang juga merupakan ketua RT 03 setempat, mengaku bahwa kebiasaan makan batu ini sudah dari sejak nenek moyang. Untuk makan batu ini bukan dilakukan setiap harinya tapi hanya ada pada saat tertentu saja. "Jadi kalau ada warga yang pingin makan batu, pasti mereka pergi gali. Jadi mereka makan batu itu bukan karena lapar tapi kepingin dan sudah menjadi kebiasaan warga disini," pungkas dia (OL-13)
Baca Juga: Stroke Mulai Serang Pasien Usia Muda
Terkini Lainnya
Petani Tewas Terseret Banjir di Sikka
2 Kabupaten di Pulau Flores Dihujani Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Mahasiswa Muhammadiyah Maumere Bayar Uang Kuliah Menggunakan Tenun Ikat
Petugas Tembak Mati Dua Anjing yang Diduga Rabies
Ricuh Kasus TPPO di Sikka, Polisi dan Mahasiswa Baku Pukul
Seorang Ibu di Dusun Hepang-Sikka Ditandu Menuju Puskesmas
Tradisi Buka Kebun Bakar Lahan Masih Terjadi di Babel
Gelaran Grebeg Besar Keraton Kasunanan Surakarta Digelar Meriah
Lomba Perahu Naga Meriahkan Puncak Festival Peh Cun di Kota Tangerang
Warisan Kuliner Dunia Dibawa Executive Chef Alila Didi Sarwono ke Solo
Penanaman Pohon Pinang Selaraskan Pembangunan dan Alam
Cara Menghitung Weton Jawa Bisa untuk Jodoh dan Pernikahan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap