visitaaponce.com

Polisi Periksa 3 Saksi terkait Insiden Munas Hipmi di Solo

Polisi Periksa 3 Saksi terkait Insiden Munas Hipmi di Solo
Tangkapan video viral kericuhan yang terjadi pada Munas XVII Hipmi Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.(MI/Widjajadi)

SATUAN Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Surakarta telah memeriksa tiga orang saksi terkait insiden dugaan pengeroyokan saat Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2022 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.
 
Kasatreskrim Polresta Surakarta Kom Djohan Andika di Surakarta, Rabu (23/11), mengatakan polisi menerima laporan dugaan kasus pengeroyokan dengan korban berinisial MAA, 40, warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/11).
 
"Jadi kami sudah klarifikasi kepada tiga orang saksi tidak langsung, termasuk korban," kata Djohan.
 
Polisi juga sudah meminta keterangan yang bersangkutan terkait insiden tersebut. Saat ini, petugas Polresta Surakarta masih melakukan penyelidikan. Jika dirasa sudah cukup, temuan bukti awal akan dinaikkan ke penyidikan.
 
Djohan mengatakan pihaknya akan memanggil beberapa orang yang diduga terlibat dalam kericuhan itu untuk dimintai keterangan.
 
"Kami tetap melakukan sesuai prosedur. Namun, kami mengharapkan apabila kesepakatan kedua belah pihak akan mengedepankan upaya
restorative justice," jelasnya.


Baca juga: Pemprov Jateng Perkuat Kerja Sama dengan Pemerintah Swiss

 
Menurut Djohan, peristiwa di hari pertama munas itu terjadi di kalangan sesama anggota Hipmi. Sehingga, tambahnya, jika perkara itu
bisa diselesaikan dengan prinsip keadilan restoratif, Polresta Surakarta mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.
 
"Kami akan jadwalkan dahulu pemanggilan yang terduga melakukan itu, agar tidak mengganggu kegiatan Munas Hipmi," tambahnya.
 
Sementara itu, petugas memperketat pengamanan Munas XVII Hipmi 2022 di Hotel Alila Surakarta, Jawa Tengah. Kapolresta Surakarta Kombes  Iwan Saktiadi mengatakan pengamanan di Hotel Alila ditingkatkan usai kericuhan di hari pertama. Sedikitnya 60 personel diterjunkan untuk mengamankan kegiatan tersebut.
 
Iwan menegaskan kericuhan tersebut murni terjadi karena kesalahpahaman antarpeserta munas. Oleh karena itu, Polresta Surakarta berkoordinasi dengan panitia Munas Hipmi supaya segera diselesaikan secara kekeluargaan.
 
Jika ada kesalahpahaman, kata Iwan, itu suatu hal biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Kendati demikian, Iwan berharap proses tersebut bisa dimediasi dengan baik agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
 
"Kami secara prosedur akan memenuhi langkah-langkah itu, tetapi tidak menutup kemungkinan itu (keadilan restoratif), akan ditempuh,"
ujar Iwan. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat