Meski ada Pemekaran, Papua Minta Prioritas Alokasi APBD 2023 Karena Ikut Topang Daerah Otonom Baru
SEKRETARIS Fraksi Partai Demokrat DPR Provinsi Papua Boy Markus Dawir meminta Kementerian Keuangan untuk tetap memberikan prioritas alokasi APBN 2023 untuk Provinsi induk Papua.
Hal itu, kata Boy, bukan tanpa alasan karena Provinsi induk di Jayapura masih menjadi pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan di seluruh Papua. Bukan hanya itu, saat ini Anggota DPR Provinsi Papua dan MRP yang berasal dari Dapil Provinsi pemekaran baru masih menjadi tanggung jawab APBD Provinsi Papua.
"Kami mendorong Ibu Menteri Keuangan, di tengah upaya memberikan alokasi dana APBN untuk 4 DOB baru, untuk tetap memberi prioritas pada Provinsi Induk Papua. Faktanya saat ini pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan itu masih terpusat di Provinsi Papua, maka tentu saja butuh intervensi yang cukup dari sisi anggaran," ungkap Boy kepada wartawan, Kamis (24/11).
Selain itu, khusus untuk DPR Papua dan MRP, kata dia, juga tetap mengakomodir semua anggota termasuk yang berasal dari Dapil Otonomi Baru.
"Artinya tanggung jawab APBD untuk DPR Provinsi dan MRP masih tetap sama karena komposisinya tidak berubah. Saat ini ada 69 anggota DPR Provinsi dan 51 anggota MRP. Ini yang harus jadi perhatian Ibu Menteri," ucap Boy.
Baca juga : DPP NasDem Diingatkan Harus Cermat Tentukan Ketua NasDem Papua Tengah
Karena itu Boy meminta pemerintah pusat agar alokasi anggaran untuk 3 provinsi Baru di Papua yang bersumber dari APBN tidak mengurangi alokasi yang sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi Papua selama ini.
"Karena itu tadi faktanya banyak pelayanan dasar masyarakat masih terpusat di Provinsi induk. Ini yang perlu dicermati baik oleh pemerintah pusat," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan tiga provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua akan mendapatkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo.
"Untuk Papua yang tiga Papua pertama, karena UU (pemekaran) muncul sebelum UU APBN 2023, kita akan masukkan di dalam perpres terkait DIPA sehingga penganggaran untuk pelaksanaan provinsi baru akan masuk dalam DIPA yang akan disampaikan Presiden di 2023," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, nantinya Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang selama ini diberikan kepada Provinsi Papua akan mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan pemekaran provinsi. (OL-7)
Terkini Lainnya
Raphaella Chayla Shaka Sandang Putri Otonomi Indonesia 2024
Warga Papua Diminta Waspadai Cuaca Esktrem
Pj Gubernur Velix Wanggai Tekankan Lima Strategi Bangun Papua Pegunungan
Tokoh Muda Boven Digoel Ungkap Hak Orang Boven Digoel Dirampas, Semakin Terpinggirkan
Sektor Kelautan Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru Cianjur Selatan
MRPB Kirim Tujuh Calon Penjabat Gubernur Papua Barat Daya
Wapres Kawal Pemekaran Papua Sebagai Agenda Strategis
Kepulauan Riau Setuju Lepas Natuna dan Anambas. Ada Apa?
Jokowi: Pemekaran Wilayah Papua untuk Percepat Pelayanan dan Pembangunan
Tuntaskan Polemik Kepemilikan 4 Pulau Aceh-Sumut, Mahasiswa Hadirkan Solusi
Lembaga Masyarakat Adat Biak Dukung Pemekaran Provinsi Papua
Ini Alasan Ketua Adat Anim Ha Papua Dukung Daerah Otonomi Baru
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap