visitaaponce.com

Data Terbaru BPBD 3.344 Rumah Terdampak Banjir di Makassar

Data Terbaru BPBD: 3.344 Rumah Terdampak Banjir di Makassar
Warga korban terdampak banjir dengan menggunakan perahu karet di Perumahan Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (25/12).(ANTARA/Abriawan Abhe)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melansir sebanyak 3.344 unit rumah terdampak banjir.
 
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin melalui keterangan yang diterima, Rabu (28/12), menyebutkan saat ini ada tiga kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea.
 
Jumlah rumah terdampak banjir sebanyak 3.344 unit tersebar di 19 kelurahan dengan jumlah jiwa sebanyak 9.167 orang atau sebanyak 2.695 kepala keluarga.
 
Sedangkan jumlah penyintas atau pengungsi di tiga kecamatan tersebut tercatat 1.634 jiwa atau 442 keluarga tersebar di 28 titik pengungsian
sejak banjir melanda permukiman warga setempat.
 
Penyintas banjir terbanyak di wilayah Kecamatan Manggala tercatat 1.037 jiwa atau 264 keluarga. Ada 17 titik pengungsian warga di tiga
kelurahan masing-masing Kelurahan Manggala 14 titik, Kelurahan Antang dua titik, dan Kelurahan Tamangapa satu titik.
 
Posko pengungsian berada di sejumlah masjid, posyandu, dan rumah warga tidak jauh dari lokasi banjir.


Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Tiga Kabupaten Flores hingga Awal 2023

 
Selanjutnya, Kecamatan Biringkanaya sebanyak 577 jiwa atau 160 keluarga di dua kelurahan tersebar di delapan titik pengungsian. Di Kelurahan Katimbang ada enam titik dan Kelurahan Paccerakkang terdapat empat titik posko pengungsian.
 
Kemudian di Kecamatan Tamalanrea korban terdampak 25 jiwa atau 10 keluarga dengan satu titik posko pengungsian Masjid Al Muhajirin Kompleks Bung Permai, di Kelurahan Tamalanrea.
 
"Tim BPBD beserta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan serta OPD terkait telah mendirikan dapur umum serta pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan bagi korban terdampak di posko pengungsian. Mudah-mudahan kondisi cuaca segera membaik agar warga bisa pulang ke rumahnya menjalankan aktivitas seperti biasa," kata Hendra.
 
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, banjir tahun ini paling parah dan dampaknya telah meluas. Bahkan terjadi dua kali dalam setahun pada lokasi yang sama. Ia juga menilai maraknya pembangunan perumahan yang menutup akses jalur air merupakan salah satu faktor penyebab banjir.
 
"Banjir kali ini tidak lazim, bahkan dua kali terjadi dengan jarak tidak sampai satu bulan. Parahnya, daerah yang tidak biasa mengungsi malah ikut mengungsi. Seharusnya ini tanggung jawab developer, saya akan panggil developer untuk membicarakan ini (solusi banjir tahunan),"
 ujarnya. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat