visitaaponce.com

Pemkab Gunung Kidul Cetak Pertumbuhan Ekonomi 5,22

Pemkab Gunung Kidul Cetak Pertumbuhan Ekonomi 5,22%
Bupati Gunung Kidul H Sunaryanta.(Ist/Youtube)

BERGULIRNYA waktu telah menghantarkan pada penghujung 2022. Sepanjang 2022, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mampu mencetak pertumbuhan ekonomi positif sebesar 5,22%.

Laju pertumbuhan ekonomi ini tercatat peringkat ke-2 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menunjukkan perekonomian di Kabupaten Gunungkidul sedang tumbuh dan berkembang dengan baik.

"Bukan hanya itu, keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia juga meningkat, antara lain ditunjukkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menurunnya persentase warga miskin," ujar Bupati Gunung Kidul H Sunaryanta dalam siaran resminya, Jumat (30/12).

Ia menjelaskan IPM Kabupaten Gunungk Kidul 2022 berada pada angka 70,96 meningkat ketimbang 2021 yang mencapai 70,16 dan 2020 sebesar 69,98.

"Ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan taraf hidup sosial ekonomi yang baik kepada masyarakat," kata dia.

Bukan hanya itu, persentase warga miskin berkurang dari 2020 sebesar 17,07% menjadi 17,69% pada 2021 dan menurun menjadi 15,86% pada 2022.

Baca juga: Bangun Sumur Bor, Srikandi DIY Entaskan Persoalan Air di Gunungkidul

Ia melanjutkan pada 2022 digencarkan pula branding pembangunan daerah dengan Campaign: The Ultimate Hidden Gem.

Di bawah kepemimpinannya, ia memfokuskan pada tiga program unggulan yaitu pembangunan pariwisata, investasi, dan ekonomi kerakyatan.

Soal pariwisata, kata dia, Gunungkidul berupaya mengembangkan sektor pariwisata dan promosi pariwisata yang melibatkan lintas sektor.

Beberapa di antaranya, penguatan community based tourism, pengembangan transaksi nontunai layanan pembayaran retribusi tempat rekreasi dan olahraga, serta integrasi transaksi nontunai layanan retribusi tempat rekreasi dan olahraga melalui aplikasi Visiting Jogja.

"Selain itu, penguatan kapasitas SDM pelaku usaha pariwisata dalam PHRI, PPJI, HPI dan desa wisata dalam digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan, sertifikasi pramuwisata, pelatihan pemandu wisata goa, pelatihan barista, serta event dan sport tourism di destinasi wisata," terang Sunaryanta.

Selain itu, juga dilakukan penguatan terhadap sektor ekonomi kreatif menuju kota/kabupaten Kreatif dengan membentuk komite ekonomi kreatif dan forum ekonomi kreatif yang di dalamnya terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif, serta pengembangan sistem informasi ekonomi kreatif https://creativehub.gunungkidulkab.go.id/.

"Gunungkidul berhasil masuk sembilan kabupaten/kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia 2022, menyusul penghargaan lain seperti Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) di Madrid, Spanyol untuk Desa Wisata Nglanggeran, dan 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 untuk Desa Wisata Tepus," jelas Sunaryanta.

Dia melanjutkan dalam pembangunan investasi juga tidak kalah gencar. Terbukti terjadi peningkatan signifikan atas realisasi investasi yaitu 267,4% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan Gunung Kidul sebagai daerah menarik bagi para investor, terutama karena kekayaan alam dan potensi pariwisata.

"Ekosistem ekonomi seperti Pariwisata Sky Glass and Resto, HeHa Ocean View, Hotel Santika, Resto dan Penginapan Kopi Panggang, serta beberapa SPBU berhasil menarik animo para penanam modal," imbuhnya.

Perkembangan investasi juga didukung peningkatan pelayanan publik. "Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu MPP yang diresmikan pada agenda Pencanangan Reformasi Birokasi Tematik dan Peresmian 26 Mall Pelayanan Publik di Istana Wakil Presiden Jakarta," kata Sunaryanta.

Dia menambahkan program unggulan ketiga yaitu ekonomi kerakyatan juga menunjukkan capaian positif.

Pembangunan gedung show room industi kecil menengah (IKM) di Krakal untuk meningkatkan dan mendampingi promosi produk UMKM/IKM di obyek wisata memberi harapan atas geliat ekonomi kerakyatan yang terintegrasi dengan sektor pariwisata.

"Sejumlah 45 produk UKM Gunungkidul berhasil difasilitasi masuk ke toko jejaring, bahkan ada 1 UKM masuk ke 1.000 gerai toko jejaring. Bahkkan, sudah 455 UMKM memperoleh sertifikasi halal," kata dia. 

Tak kalah penting, pembangunan infrastruktur dioptimalkan. Pembangunan jaringan irigasi di Pacarejo yang mampu mengaliri lahan seluas 32,7 hektare serta Bendung Daerah Irigasi Kaligari yang mengaliri lahan seluas 30 Ha akan meningkatkan produksi pangan dan menguatkan ketahanan pangan.

Kabupaten Gunung Kidul juga mempertahankan Opini WTP untuk ke-7 kalinya yang merupakan komitmen pemerintah dalam mengelola keuangan dengan baik.

"Capaian sepanjang 2022 ini hasil kerjasama yang baik antara Pemkab Gunung Kidul dan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha," jelasnya.

"Diharapkan kerja sama itu terus terjalin dengan baik untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan Pemkab Gunungkidul," pungkas Sunaryanta. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat