visitaaponce.com

Polres Ende Bekuk Ayah Pemerkosa Anak Kandung

Polres Ende Bekuk Ayah Pemerkosa Anak Kandung
Kasat Reskrim Polres Ende Iptu Yance Kadiaman (duduk).(DOK Polres Ende)

TINDAKAN biadab dilakukan seorang ayah di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). EN, tega memperkosa anak kandungnya yang masih duduk di sekolah dasar berulang kali.

EN, yang berprofesi sebagai petani, kini mendekam di tahanan Polres Ende. Kasat Reskrim Polres Ende Iptu Yance Kadiaman, Jumat (6/1) menjelaskan bahwa pelaku saat ini telah ditangkap dan dijebloskan ke penjara telah diringkus hingga dijebloskan ke penjara.

Yance mengatakan, kasus perkosaan ini sudah terjadi sejak 2019 ketika korban masih duduk kelas III sekolah dasar. "Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku pun mengancam akan membunuh korban apabila melaporkan  peristiwa ini kepada ibunya," jelas Yance.

EN kembali melakukan aksi bejatnya pada Mei 2021. Saat itu, korban yang sedang tertidur, dibangunkan pelaku dan dipaksa melayani nafsunya. Korban yang sempat menolak dipukul pelaku. "Usai melakukan aksinya, pelaku kembali mengancam korban untuk tidak memberitahukan atau melaporkan kejadian tersebut kepada siapapun," papar Yance.

Selanjutnya, pada Januari 2022, ungkap Yance, pelaku kembali memaksa korban untuk melakukan hubungan badan layaknya suami istri. Peristiwa perkosaan kembali dialami korban pada Mei 2022. 

"Saat itu korban sempat sadar dan menolak ajakan pelaku. Namun pelaku kembali mengancam korban apabila tidak menuruti kemauan maka  korban tidak akan memberikan makan dan uang jajan oleh pelaku. Terakhir, pelaku melakukan aksinya pada Oktober 2022," jelas Yance.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Ende yang langsung bergerak cepat menangkap pelaku. "Pelaku kita sudah tangkap. Selanjutnya pelaku kita sudah tetapkan tersangka. Saat ini sudah dijebloskan ke penjara" tandas dia

Yance menyatakan, EN dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) dan (2) Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2017 tentang penetapan Perpu pengganti UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 menjadi UU juncto Pasal 76 E UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 285 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP. "Tersangka terancam pidana selama 20 tahun penjara," tutup Yance. (OL-15)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat