Emak-emak di Mataram Minta KPK Usut Permainan Mafia Beras
![Emak-emak di Mataram Minta KPK Usut Permainan Mafia Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/98402e44f41e0ec86b439fd6fb8e445a.jpg)
SEJUMLAH emak-emak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan protes atas kenaikan harga beras. Mereka mengaku resah harga beras terus melonjak di tengah mahalnya sejumlah kebutuhan pokok. Terlebih mereka juga mendengar kenaikan itu ditengarai ada kaitannya dengan permainan para mafia.
"Apa negara sudah kalah dengan mafia? Tolonglah KPK turun tangan, tangkap siapa saja mafianya,” kata koordinator aksi Siti Halimah, di Ampenan, Mataram, kemarin.
Dia menjelaskan, kenaikan harga berlaku pada semua jenis beras. Dia mencontohkan, pekan lalu beras medium masih di harga Rp11.000 per kilogram dan beras premium Rp12.000. Namun kini, imbuhnya, beras medium sudah di atas Rp12.000 dan premium Rp13.000.
“Padahal tiga minggu lalu saya beli beras medium masih 10 ribu, berarti sudah tiga kali naik kan,” ungkapnya dengan nada heran.
Ia merasa kenaikan yang begitu cepat itu tak mungkin diakibatkan oleh persoalan produksi atau distribusi semata. Sebab faktanya, pemerintah setempat menyebut stok beras di NTB masih cukup bahkan surplus.
Pihaknya juga mengetahui pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. “Katanya sudah diguyur impor tapi kok masih naik,” imbuh Halimah.
Sementara Adiba Humairoh menambahkan, pemerintah mesti bertindak cepat mengendalikan harga. Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur juga mahal sehingga menambah beban hidup warga.
Secara khusus, ia minta Ketua KPK Firli Bahuri agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut.
“Pak Firli sering tangkap koruptor, kami ingin mafia beras ini juga ditangkap seperti mafia minyak goreng,” tegasnya.
Adiba menilai, tidak sulit bagi Firli membongkar kongkalikong di seputar tata kelola beras. Hal ini karena sudah banyak kasus serupa di sektor pangan yang ditangani KPK.
Dirinya pun yakin Firli dan pimpinan KPK lain paham titik mana saja yang rawan terjadinya penyelewengan. “Kami dukung kerja beliau sampai jadi presiden untuk basmi mafia. Bukan apa-apa ini sudah terlalu, masak negara diatur-atur mafia, tidak bisa begini," tandasnya. (RO/OL-13)
Baca Juga: KPPU Kanwil I Medan Siap Investigasi Dugaan Mafia Beras
Terkini Lainnya
Diduga Curang, Warga Depok Tuntut Transparansi PPDB 2024
Puluhan Emak-emak Gerebek Basecamp Narkoba di Muaro Jambi
Emak-Emak Harap Hasil Pesta Demokrasi 2024 Bawa Indonesia Lebih Sejahtera
Momen Anies Baswedan Nyoblos, Dipeluk Emak-emak di TPS 60 Lebak Bulus
Massa Emak-Emak Tumplek Hadiri Goyang Gemoy 02 di Sragen
Relawan Emak-Emak Anies Siap Buka Dapur Umum Tujuh Hari
Santap Mi Gacoan, Jokowi: Pedas Sekali
Jokowi Bersepeda dan Sapa Warga Mataram
Jokowi Bersepeda Pagi Keliling Kota Mataram
Santap Mi di Mataram, Jokowi Pesan Level Nol
Eks Walkot Bima Muhammad Lutfi Bakal Diadili di PN Tipikor Mataram
Kapal Vision Global Tenggelam, 13 Orang Selamat, 8 dalam Pencarian
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap